Ada Rafale di Balik Batu, Perancis Hibahkan 31 Jaguar ke India
Jaguar India

Ada Rafale di Balik Batu, Perancis Hibahkan 31 Jaguar ke India

Paris dan New Delhi sedang melakukan negosiasi untuk pengiriman 31 pesawat serangan darat Jaguar, yang dirancang di tahun 60-an dan telah pensiun oleh Angkatan Udara Perancis pada tahun 2005. Pengiriman tersebut tidak dalam bentuk pembelian tetapi hibah dari Prancis ke India.

Sebanyak 31 SEPECAT Jaguar milik Prancis telah pensiun dan dalam status penyimpanan. Sebagian dari mereka kemungkinan dalam kondisi buruk hingga harus diperbaiki terlebih dahulu.

Dihubungi oleh The Point.fr, Kepala Kantor Berita Pertahanan India, Vivek Raghuvanshi, mengutip sumber militer India meyakinkan tawaran hibah disampaikan  Emmanuel Macron, pada 3 Juni  dan bahwa  diskusi yang sedang berlangsung sekarang ini tidak dalam rangka jual beli tetapi hibah.

Yang terakhir ini dikonfirmasi oleh sumber militer Prancis yang sangat berkompeten dalam hal terebut. Pada pertengahan Juli, perusahaan Atac Amerika Serikat membeli 63 Mirage F1  Prancis dan 141 mesin, senilai 21 juta euro untuk mereka gunakan sebagai pelatihan di Angkatan Udara AS.

Ditarik dari layanan pada tahun 2014, Mirage F1 berada dalam kondisi jauh lebih baik daripada Jaguar. Pesawat yang masuk mothballed 12 tahun lalu ini bernilai kurang dari 300.000 Euro.

Komandan Angkatan Udara India, Marsekal Birender Singh Dhanoa melakukan kunjungan resmi di Paris 17-20 Juli, dan mungkin telah mengangkat masalah dengan otoritas Perancis.  Vivek Raghuvanshi mengatakan bahwa  diskusi berkembang dengan cepat. Hibah  ini akan memungkinkan Angkatan Udara India  akan menjadi negara yang terakhir  menggunakan Jaguar di dunia. Saat ini India masih memiliki lebih dari 100 pesawat ini.

Hibah ini akan memberi keuntungan bagi kedua pihak. India  akan mendapatkan perangkat militer yang masih layak sementara Perancis akan bisa menyingkirkan pesawat tua itu dengan murah.

Selain itu hibah ini akan menjadi poin khusus bagi Prancis untuk menawarkan pembelian lebih banyak pada jet tempur Rafale.

Saat ini India baru memesan 18 Rafale baru,  tetapi mereka diperkirakan memerlukan hingga 200 pesawat yang akan diincar oleh Rafale.

Dihubungi oleh  The Point.fr, otoritas dan militer Perancis dan India tidak menanggapi pertanyaan yang diajukan. Dassault juga menolak berkomentar.

Dikembangkan bersama oleh Inggris (LAC dan BAE) dan Perancis (Dassault) melalui joint venture SEPECAT, Jaguar telah bekerja keras di berbagai medan perang termasuk Perang Teluk dan Bosnia.

Baca juga:

Jaguar, Macan Tua India Yang Terus Mengaum