Presiden Lithuania, Dalia Grybauskaite menyatakan NATO harus secara permanen menyebarkan senjata anti-pesawat terbang di Baltik untuk mencegah Rusia. Hal ini disampaikan setelah Amerika Serikat menempatkan rudal Patriot mereka ke dalam sebuah latihan di wilayah tersebut untuk pertama kalinya.
Penyebaran permanen sistem pertahanan udara maju akan menjadi langkah berikutnya dalam pencegahan baru NATO di Baltik dan Polandia, yang mencakup pasukan darat yang sedang melakukan rotasi. Moskow mengatakan bahwa ini adalah pembangunan militer yang tidak dapat dibenarkan di perbatasannya.
“Ini akan sangat berarti untuk memiliki senjata semacam itu di wilayah Baltik. Ini akan memastikan keamanan yang lebih besar untuk negara kita,” kata Dalia Grybauskaite kepada wartawan Kamis 20 Juli 2017sambil berdiri di depan rudal Patriot yang dikerahkan sebagai bagian dari Latihan NATO dua minggu.
“Kami dengan senang hati akan menjamu mereka,” katanya tentang rudal tersebut sebagaimana dilansir Reuters. “Kami selalu siap”.
Sejak Rusia menganeksasi Semenanjung Crimea dari Ukraina pada tahun 2014 dan mulai menyediakan senjata dan pasukan untuk pemberontak separatis di Ukraina timur, NATO telah meningkatkan penempatannya di Baltik, Polandia timur dan sekitar Laut Hitam.
Lithuania, Latvia dan Estonia, yang dulunya berada di bawah pengaruh Moskow kini menjadi bagian dari NATO dan Uni Eropa. Negara-negara ini akan meningkatkan anggaran pertahanan mereka hingga tiga kali lipat pada tahun 2018 dibandingkan dengan 2014 untuk menghadapi ancaman dari Rusia.
Tapi dengan militer kecil dan anggaran terbatas, Baltik bergantung pada bantuan dari sekutu untuk mendapat kemampuan canggih termasuk senjata anti-pesawat jarak jauh.
Awal bulan ini, Amerika Serikat menyetujui kemungkinan penjualan tujuh sistem pertahanan rudal Patriot senilai US$ 3,9 miliar ke Rumania.
Polandia mengatakan telah menandatangani memorandum dengan Amerika Serikat untuk membeli rudal Patriot, yang diperkirakan mencapai US$ 7,6 miliar untuk delapan baterai.
Menggambarkan pertahanan udara sebagai “bagian terlemah” di sayap timur NATO, Grybauskaite meminta aliansi untuk mengatasi masalah tersebut dalam pertemuan puncak pemimpin NATO di Brussels pada Juli 2018.
Namun, dia juga membuka kemungkinan memasang baterai rudal dari Baltik, selama mereka fokus untuk melindungi wilayah tersebut.
“Patriot memiliki rentang yang sangat panjang, tidak masalah di mana mereka ditempatkan, entah itu di Baltik atau di Polandia, atau di tempat lain. Yang penting adalah kecepatan respons terhadap ancaman udara,” katanya.
Selama latihan NATO, yang juga melibatkan tentara dari Inggris, Polandia dan Latvia, Patriot Amerika Serikat tidak menembakkan rudal.
Namun pejabat Baltik mengatakan bahwa pengerahan tersebut menunjukkan kemauan Amerika Serikat untuk membawa persenjataan canggih tersebut ke wilayah tersebut, meskipun ada tentangan dari Moskow.
Rusia mengatakan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara meningkatkan risiko konflik di Eropa, dengan melakukan modernisasi aliansi terbesar sejak Perang Dingin dan kehadiran pasukan NATO yang lebih besar di Eropa timur.
Baca juga: