Amerika Serikat akan menyediakan dua pesawat mata-mata ke Filipina untuk membantu pasukan pemerintah memerangi gerilyawan di Marawi.
Pesawat Cessna 208 (AC-208) yang memiliki kemampuan intelijen, pengawasan dan pengintaian dan akan ditempatkan dalam beberapa minggu.
“Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk mendukung AFP [Angkatan Bersenjata Filipina] karena mereka berusaha mengamankan daerah tersebut,” kata Duta Besar Amerika untuk Filipina Sung Kim Rabu 19 Juli 2017 sebagaimana dikutip ABS CBN News.
Sekitar 500 orang tewas dalam pertempuran selama hampir dua bulan di Kota Marawi yang telah menyebabkan Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di seluruh Mindanao.
Filipina dan Amerika Serikat terikat oleh Perjanjian Mutual Defense 1951 dan dua kesepakatan lainnya yang memungkinkan pasukan Amerika untuk melakukan rotasi kehadiran di negara tersebut.
“Ini adalah aliansi yang sangat kuat, kami mitra, sekutu, dan teman, dan kami membantu teman dan mitra kami pada saat dibutuhkan, dan situasi Marawi jelas merupakan situasi yang sangat sulit bagi Filipina,” kata Kim.
Kim mengatakan Amerika juga akan membantu membangun kembali Marawi. Duterte telah menyiapkan setidaknya 20 miliar peso untuk merehabilitasi daerah tersebut.
Baca juga: