Sebuah serangan udara pemerintah Filipina yang ditujukan kepada pemberontak justru membunuh dua tentara merka sendiri. Serangan salah sasaran yang terjadi pada Rabu 12 Juli 2017 ini bukan kali pertama terjadi.
Militer Filipina mengatakan kecelakaan itu terjadi ketika sebuah pesawat yang sedang dalam misi serangan ke Marawi salah mengidentifikasi sasarannya dan menjatuhkan senjata ke gedung di mana di dekatnya ada pasukan Filipina.
“Puing-puing besar dari bangunan bertingkat secara tidak sengaja menimpa dua personel kami,” kata juru juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Jo-Ar Herrera sebagaimana dilansir Reuters.
“Kami sedih dengan kejadian yang tidak menguntungkan ini.” Dia mengatakan bahwa 11 tentara juga menderita luka dan dirawat di rumah sakit.
Serangan udara terhadap kelompok militan Marawi juga membunuh sedikitnya 10 tentara pemerintah pada bulan Mei lalu.
Militan yang terkait dengan ISIS merebut Marawi pada tanggal 23 Mei dan terus melawan serangan yang setiap hari dilakukan pasukan pemerintah yang menggunakan pesawat terbang dan artileri.
Presiden Rodrigo Duterte mengatakan pada hari Selasa bahwa dia membutuhkan 15 hari lagi untuk mengalahkan militan tersebut.
Lebih dari 500 orang telah terbunuh, termasuk 389 gerilyawan, 90 anggota pasukan keamanan, dan 39 warga sipil, sejak pertempuran tersebut meletus. Sekitar 260.000 warga telah mengungsi.
Baca juga: