Saat pertempuran untuk merebut Mosul Irak memasuki tahap akhir dan pertempuran Raqqa di Suriah memanas, jumlah senjata yang dikeluarkan oleh pesawat koalisi melawan ISIS bulan lalu mencapai rekor baru.
Berdasarkan data yang dirilis Komando Pasukan Udara atau Air Forces Central Command (AFCENT) Amerika Serikat, koalisi menjatuhkan setidaknya 4.848 bom sebagai bagian dari Operasi Inheren Resolve pada bulan Juni, yang berarti naik 11 persen dari rekor sebelumnya 4.374 senjata yang dirilis.
Pada paruh pertama tahun 2017, koalisi telah melepaskan setidaknya 23.413 senjata. Hampir pasti selama 2017 nanti akan melebih jumlah senjata yang dijatuhkan pada 2016 yang mencapai 30.743 bom. Sementara pada 2015 koalisi merilis 28.696 senjata.
Dalam laporan ringkas yang menyertai statistik tersebut, AFCENT mengatakan sebagian besar senjata yang dilepaskan adalah untuk mendukung pasukan darat yang menjadi sekutu koalisi, seperti pasukan keamanan Irak dan pemberontak Suriah, yang berjuang untuk menguasai Mosul Barat dan Raqqa.
Koalisi juga menargetkan fasilitas ISIS seperti 14 pabrik bom mobil, gerai propaganda, dan fasilitas produksi minyak bumi seperti wellheads, pompa, fasilitas penyimpanan, truk tangki dan kilang dan mengurangi kemampuan kilang minyak ISIS lebih dari 75 persen .
“Sepanjang bulan Juni, serangan udara koalisi yang tepat sangat berperan dalam membantu Pasukan Keamanan Irak mendorong ISIS ke daerah seluas satu kilometer persegi di kota tua Mosul di akhir bulan,” kata laporan tersebut sebagaimana dikutip Air Force Times Selasa.
“Meskipun daerah perkotaan yang padat, orang-orang sipil yang terjebak dan taktik ISIS menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, perencana udara dan awak pesawat melakukan tindakan yang luar biasa untuk meminimalkan bahaya bagi warga sipil, termasuk memastikan bahwa setiap amunisi yang dilepaskan dipandu dengan presisi dan dikoordinasikan dengan para penasihat koalisi,” tambah laporan itu.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi pada Minggu tiba di Mosul untuk merayakan kemenangan atas ISIS. Pada hari Senin, koalisi mengucapkan selamat kepada pasukan Irak karena berhasil merebut Mosul
“Sekarang [Mosul] berada di bawah kendali mereka,” meskipun para pejabat memperingatkan bahwa alat peledak masih harus dibersihkan dan beberapa pejuang ISIS mungkin masih bersembunyi.
Di Afghanistan, koalisi tersebut meluncurkan 389 senjata pada bulan Juni yang menjadi jumlah tertinggi kedua tertinggi 2017, di bawah April yang berjumlah 460. Serangan udara di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir telah jauh di atas kecepatan bulanan yang ditetapkan pada tahun 2015 dan 2016, yang tidak pernah berjalan lebih tinggi daripada 205 senjata yang dirilis Oktober lalu.
Koalisi telah meningkatkan serangan udara dalam beberapa bulan terakhir karena telah menargetkan kelompok afiliasi ISIS-Khorasan.
Namun, statistik hanya memperhitungkan senjata yang dikeluarkan oleh pesawat di bawah Komando Komponen Udara Gabungan Angkatan Udara atau Combined Forces Air Component Commander (CFACC), yang mencakup pesawat terbang dari semua cabang militer dan pesawat koalisi Amerika dam tidak semua pesawat terbang yang berada di wilayah tersebut berada di bawah kontrol CFACC.
Serangan yang dilakukan oleh helikopter serang dan pesawat tak berawak yang dioperasikan oleh Angkatan Darat tidak termasuk dalam statistik AFCENT.
Baca juga: