Sebuah pernyataan dari televisi Korea Utara cukup mengejutkan di mana negara tersebut sukses menguji rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM). Jika benar maka ini menjadi ancaman paling menakutkan bagi Washington nkarena berarti Pyongyang bisa mengirimkan nuklir mereka untuk menyerang wilayah Amerika.
Sebelumnya dilaporkan Korea Utara meluncurkan pada Selasa sekitar pukul 00.40 waktu setempat dari lapangan terbang di Panghyon, sekitar 100 km barat laut ibukota Korea Utara, Pyongyang. rudal meluncur 40 menit dan kemungkinan jatuh di Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
Kantor Berita Yonhap mengutip militer Korea Selatan mengatakan rudal tersebut terbang lebih dari 930 kilometer. Jarak tersebut menunjukkan bahwa ini adalah rudal jarak menengah dengan sengaja memperpendek rentang pengujian. Peluncuran itu mencapai ketinggian sekitar 2.100 kilometer (1.300 mil).
Ini adalah tes rudal ke-11 Korea Utara tahun ini dan terjadi di tengah meningkatnya frustrasi Presiden AS Donald Trump untuk menekan Pyongyang.
Trump cepat bereaksi terhadap peluncuran dengan berkicau di Twitter. “Korea Utara baru saja meluncurkan rudal lain. Apakah orang ini memiliki sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan dengan hidupnya?” Tanyanya, mengacu pada Kim.
“Sulit untuk percaya bahwa Korea Selatan dan Jepang akan bertahan lebih lama lagi. Mungkin China akan melakukan langkah berat ke Korea Utara dan mengakhiri omong kosong ini sekali dan untuk selamanya!”
Komando Pasifik AS mengatakan bahwa mereka melacak rudal tersebut selama 37 menit dan menggambarkannya sebagai “rudal balistik jarak menengah berbasis darat.” Sementara Jepang melaporkan bahwa waktu penerbangannya adalah 40 menit.

“The North American Aerospace Defense Command (NORAD) menilai peluncuran rudal dari Korea Utara tidak menimbulkan ancaman ke Amerika Utara,” sebuah pernyataan dari Komando Pasifik AS sebagaimana dikutip CNN.
David Wright, Direktur Program Keamanan Global di Union of Concerned Scientists, mengatakan jika jarak dan waktu penerbangan rudal yang dilaporkan Komando Pasifik Amerika benar, maka rudal tersebut bisa memiliki jarak maksimum 6.700 kilometer (4.160 mil).
“Kisaran itu tidak akan cukup untuk mencapai 48 negara bagian atau pulau-pulau besar di Hawaii, tapi bisa mencapai seluruh Alaska,” tulis Wright di blog All Things Nuclear.