Ini Tahun Tersibuk Buat Typhoon
Eurofighter Typhoon Angkatan Udara Italia

Ini Tahun Tersibuk Buat Typhoon

Jet tempur Eurofighter Typhoon berada pada tahun paling sibuk. Bukan hanya dalam hal misi tempur, tetapi juga penjualan pesawat.

Raffael Klaschka, Kepala Pemasaran Eurofighter mengatakan bahwa operator Eurofighter telah melampaui 400.000 jam terbang dengan Typhoon. Ini mencakup oeprasi tempo tinggi  untuk mendukung pertempuran di Timur Tengah, termasuk keterlibatan Royal Air Force Inggris di Suriah, serta mendukung  Baltic Air Policing untuk NATO.

“Ini merupakan tahun tersibuk bagi operasi Eurofighter,” katanya sebagaimana dikutip Flightglobal Rabu 21 Juni 2017. “Pesawat telah membuktikan dirinya setiap hari.”

Menunjuk pengiriman 508 pesawat  ke enam negara sejauh ini, Klaschka mencatat: “Kami memiliki pengiriman pesawat tempur generasi baru  paling banyak dikirim.”

Perusahaan BAE Systems Inggris yang menjadi bagian dari konsorsium Eurofighter juga siap untuk mengirim 12 pesawat pertama ke Oman. Negara Teluk ini akan mengikuti Austria, Jerman, Italia, Arab Saudi, Spanyol dan Inggris dalam mengoperasikan pesawat tersebut. Sementara Kuwait telah memesan 18 pesawat.

“Kami yakin bahwa kami akan menjual lebih banyak pesawat terbang secara internasional,” kata Klaschka yang juga bekas pilot Typhoon dan McDonnell Douglas F-4F Luftwaffe.

Kemampuan baru segera hadir untuk jet tersebut, dengan konsorsium telah menyelesaikan semua uji tembak  dengan rudal udara ke udara luar visual MBDA Meteor  dan rudal jelajah Storm Shadow.

“Kami mendapat umpan balik awal yang baik, dan tidak ada lagi kegiatan uji yang direncanakan untuk Meteor dan Storm Shadow,” katanya. Senjata dimasukkan sebagai bagian dari paket Phase 2 Enhancement untuk Typhoon.

Eurofighter dan MBDA juga siap melakukan uji penembakan pertama dengan rudal udara ke darat dari Brimstone.

Klaschka mengatakan Eurofighter berencana untuk memperkenalkan perangkat tambahan lainnya untuk Typhoon, mengikuti pengalaman operasional yang dijalaninya.

“Kami berada dalam dialog dengan para pelanggan kami, dan berharap dapat menerapkan beberapa kemampuan baru, yang akan membawa Typhoon melangkah maju ke depan untuk beberapa dekade yang akan datang.”  Namun dia  menolak untuk memberikan rincian modifikasi yang direncanakan itu.

“Operator memberi tahu kami apa yang mereka butuhkan, dan kami memastikan mereka mendapatkannya tepat waktu,” kata Klaschka.

Baca juga:

https://www.jejaktapak.com/2017/05/22/typhoon-vs-su-35-siapa-lengah-dia-kalah/