Tabrakan dengan Kapal Kontainer, USS Fitzgerlad Salah?

Tabrakan dengan Kapal Kontainer, USS Fitzgerlad Salah?

Tabrakan antara destroyer USS Fitzgerlad dengan kapal container berbendera Filipina yang terjadi Sabtu 17 Juni 2017 masih memunculkan pertanyaan. Bagaimana bisa kecelakaan antara dua kapal besar tersebut terjadi di tengah cuaca cerah dan siapa sebenarnya yang bersalah.

Penyeldikan sedang dilakukan oleh Amerika dan Jepang untuk emngetahui  bagaimana sebuah kapal container yang besar bisa bertabrakan dengan kapal perang dalam cuaca cerah.

Ada pendapat dalam kecelakaan ini kapal perang Amerika dalam posisi salah. Hal ini berdasarkan bagian kanan dari kapal tersebut yang rudak karena hantaman. Aturan maritim internasional menegaskan sebuah kapal harus mengutamakan kapal lain yang ada di sisi kanannya.

Ketika ditanya apakah kerusakan pada sisi kanan yang mengindikasikan kapal Amerika dalam posisi yang salah,  Komandan Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Vice Adm Joseph P. Aucoin  menolak untuk berspekulasi mengenai penyebab tabrakan tersebut.

Pihak berwenang Jepang melihat kecelakaan itu kemungkinan karena kelalaian professional, tetapi tidak jelas siapa yang tidak professional dari kedua kapal tersebut.

Kapal kontainer ACX Crystal rusai di sisi kiri kapal

Nippon Yusen KK Jepang, yang menyewa kapal kontainer, ACX Crystal, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa pihaknya akan “bekerja sama sepenuhnya” dengan penyelidikan Coast Guard mengenai insiden tersebut.

Kapal kontainer ini berbobot sekitar sekitar 29.000 ton yang tidak sebanding dengan kapal perang Amerika yang berbobot 8.315 ton.  Kapal itu membawa 1.080 kontainer dari pelabuhan Nagoya ke Tokyo.

Tak satu pun dari 20 awak kapal di atas kapal container yang semua orang Filipina, terluka, dan kapal tersebut tidak menumpahkan minyak, kata Nippon Yusen. Kapal tersebut tiba di Teluk Tokyo pada hari Sabtu.

Akibat tabrakan dengan kapal container sangat parah. Bahkan kapal nyaris tenggelam.

“USS Fitzgerald bisa saja kandas, atau bahkan tenggelam, tapi ada upaya keras untuk menyelamatkan kapal, katanya sebagaimana dilaporkan Reuters Minggu 19 Juni 2017

“Kerusakan cukup parah, ada luka besar di bawah air,” kata Aucoin di pangkalan angkatan laut Yokosuka, rumah Armada Ketujuh Ketujuh.

Menurut sejarawan angkatan laut mungkin terakhir kali kapal perang bertabrakan dengan kapal yang lebih besar pada masa damai terjadi di tahun 1964 di lepas pantai New South Wales Australia. HMAS Melbourne, sebuah kapal induk, bertabrakan dengan kapal perusak HMAS Voyager,  membuat kapal perusak pecah jadi dua dan  membunuh 82 awaknya.

Dia mengatakan sebagian besar awak kapal sedang tidur saat kapal perusak tersebut bertabrakan dengan kapal kontainer berbendera Filipina, yang menghancurkan kabin komandan.

Fitzgerald bisa diselamatkan, katanya, namun perbaikan kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan. “Mudah-mudahan kurang dari setahun, Anda akan melihat kembalinya USS Fitzgerald,” kata Aucoin sebagaimana dilaporkan Reuters Minggu 18 Juni 2017.