F-35, Ada Apa Sebenarnya denganmu Wahai Siluman?
Defense gov

F-35, Ada Apa Sebenarnya denganmu Wahai Siluman?

Karena masalah oksigen di kokpit, sejumlah pesawat F-35A milik Angkatan Udara Amerika Serikat dilarang terbang sementara. Ini adalah masalah terakhir dari rentetan persoalan yang tidak henti-hentinya menerpa pesawat tersebut.  Lagi-lagi muncul pertanyaan ada apa dengan siluman mahal ini sebenarnya?

F-35 dijanjikan akan menjadi  jet tempur yang bisa melakukan hampir semua hal yang diinginkan militer Amerika Serikat. Pesawat akan terbang bersama  Angkatan Udara, Korps Marinir dan Angkatan Laut Amerika dan berbagai negara.

Pesawat ini  seharusnya mengganti dan memperbaiki berbagai jenis pesawat terbang yang ada saat ini, yang masing-masing pesawat terbang dengan misi yang sangat berbeda.

Joint Strike Fighter dikatakan  sebagai pesawat tempur multi fungsi yang hemat biaya dan sangat bertenaga sehingga secara signifikan lebih baik daripada musuh potensial lainnya yang dapat dibangun dalam dua dekade ke depan. Tapi sejarah berbicara beda.

Secara resmi dimulai pada tahun 2001, dengan akar yang membentang sampai akhir 1980an, program F-35 hampir satu dekade di belakang jadwal, dan telah gagal memenuhi banyak persyaratan desain aslinya.

F-35 juga telah  menjadi program pertahanan paling mahal dalam sejarah dunia yakni  sekitar US$ 1,5 triliun sebelum pesawat tempur tersebut pensiun pada tahun 2070. Harga unit per pesawat, di atas US$ 100 juta atau  kira-kira dua kali lipat dari apa yang dijanjikan sejak awal.

Setelah Presiden Trump mengecam biaya program ini pada bulan Februari, harga pesawat memang turun tetapi hanya  US$ 7 juta per unit atau kurang dari 7 persen.

Namun, Amerika terus saja menggelontorkan uang dalam jumlah besar ke proyek tersebut. Intinya, Pentagon  menyatakan bahwa F-35 ‘terlalu mahal untuk gagal.’

Pentagon mencoba berpendapat bahwa karena pembayar pajak telah memerah lebih dari US$ 100 miliar ke toilet, kita harus terus melempar miliaran lebih banyak ke toilet yang sama.

Hal itu melanggar prinsip-prinsip keuangan penganggaran modal yang paling dasar, yaitu metode yang digunakan oleh perusahaan dan pemerintah untuk memutuskan investasi. Biaya yang disebut hangus, uang yang sudah dibayarkan pada sebuah proyek, tidak boleh menjadi faktor dalam keputusan investasi. Sebaliknya, pengeluaran harus didasarkan pada bagaimana hal itu akan menambah nilai di masa depan.

Menjaga program F-35 tetap hidup bukan hanya limbah kotor itu sendiri.  Pendanaannya bisa digunakan untuk program pertahanan yang benar-benar bermanfaat dan dibutuhkan untuk pertahanan nasional, seperti sistem anti-drone untuk melindungi pasukan Amerika Serikat.

Pada tahun 2013, sebuah studi oleh RAND Corporation menemukan bahwa akan lebih murah jika Angkatan Udara, Korps Marinir dan Angkatan Laut telah merancang dan mengembangkan pesawat yang terpisah dan lebih khusus untuk memenuhi persyaratan operasional spesifik mereka.

Sementara itu perusahaan yang membangun F-35 tetap percaya diri dengan membuat klaim besar. Lockheed Martin mengatakan bahwa pesawat akan jauh lebih baik daripada pesawat terbang yang ada saat ini bahkan empat kali lebih efektif dalam pertarungan udara ke udara, delapan kali lebih efektif dalam  serangan darat  darat dan ttiga kali lebih efektif’ dalam mengenali dan menekan pertahanan udara musuh. Pesawat ini hanya kalah dengan F-22 dalam pertempuran udara.

Selain itu, F-35 memiliki jangkauan yang lebih baik dan membutuhkan lebih sedikit dukungan logistik daripada pesawat militer saat ini. Pentagon masih menyebut F-35 seb agai pesawat yang paling terjangkau, mematikan, dapat diandalkan, dan dapat bertahan hidup dibandingkan semua pesawat yang ada. Tetapi bukan itu yang terjadi.

Pada bulan Januari 2015, simulasi uji tempur udara  F-35 melawan F-16 menunjukkan catatan berbeda. F-35A yang terbang dengan tidak membawa apapun termasuk senjata di teluk internal, senjata eksternal dan tangki bahan bakar eksternal, hingga beratnya lebih ringan tidak mampu berbuat banyak melawan Falcon tua.

Padahal F-16D, versi latihan F-16C terbang dengan dibebani  dua tangki bahan bakar sayap 370-gallon eksternal. Terlepas dari kelebihannya yang signifikan, pilot uji F-35A mencatat bahwa F-35A kurang bermanuver dan sangat kalah dengan F-16D dalam pertempuran udara.

Pentagon dan Lockheed pun mati-matian membela hasil uji tempur tersebut dengan mengatakan F-35 tidak diciptakan untuk pertempuran udara ke udara jarak dekat. Pesawat ini akan mengandalkan kekuatan siluman mereka untuk mendeteksi pesawat musuh kemudian menembaknya sebelum pesawat lawan itu tahu keberadaan mereka.

Hal ini menjadikan F-35 tidak memerlukan kemampuan manuver tinggi. Keberadaan rudal udara ke udara di luar visual juga disebut telah menjadi dogfight jet tempur telah menjadi sejarah.

NEXT: MABUK SILUMAN, LUPA SEGALANYA