BAE Systems telah menyelesaikan pengiriman seluruh Eurofighter Typhoon pesanan Arab Saudi, dengan pesawat terbang ke-72 sekaligus terakhir diterbangkan ke negara tersebut pada 6 Juni 2017.
Gambar dari pesawat satu kursi 8023 dan 8024 (serials Inggris masing-masing ZK622 dan ZK623) yang berangkat dari fasilitas produksi Warton BAE Systems telah diposting di Twitter pada hari yang sama. BAE Systems menolak berkomentar ketika ditanya masalah ini oleh IHS Jane dengan alasan kerahasiaan komersial.
Arab Saudi memesan 72 pesawat Typhoon Tranche 2 pada tahun 2007 dengan nilai diperkirakan mencapai US$41 miliar dan kala itu menjadi salah satu kontrak pengadaan pertahanan terbesar yang pernah ada.
Berdasarkan rencana semula, 24 pesawat pertama akan dibangun oleh BAE Systems di Inggris, dan sisanya dirakit di dalam negeri di Alsalam Aircraft Company (perusahaan patungan antara Boeing, Saudi Arabian Airways, dan Saudi Advanced Industries Company ).
Namun, rencana ini gagal karena isu seputar pengamanan informasi kepemilikan di pabrik Boeing, dan pengabaian fasilitas baru yang direncanakan di Taif. Pada tahun 2013 kemudian diputuskan bahwa semua 72 pesawat akan dibangun di Inggris, dengan Arab Saudi memusatkan perhatiannya untuk memberikan dukungan seumur hidup pada armada.
Pengiriman dimulai pada tahun 2009, dengan pesawat diserahkan ke Kerajaan dalam tiga batch. Batch 1 terdiri dari 24 pesawat awal, termasuk 12 pesawat dua kursi; Batch 2 sebanyak 24 pesawat lagi, termasuk enam pesawat dua kursi sedangkan Batch 3 terdiri dari 24 pesawat terakhir, termasuk enam twin-seaters.
Baca juga: