Rusia: Amerika Kolusi dengan ISIS

Rusia: Amerika Kolusi dengan ISIS

Rusia menuduh koalisi pimpinan Amerika, termasuk unit militer Kurdi melakukan tindakan sengaja yang justru memungkinkan gerilyawan ISIS bisa meninggalkan Raqqa dan bukannya membunuh mereka.

“Alih-alih menghilangkan teroris yang bersalah karena membunuh ratusan dan ribuan warga sipil Suriah, koalisi pimpinan AS bersama dengan Democratic Forces Union  justru melakukan  kolusi dengan pemimpin kelompok ISIS yang menyerahkan pemukiman yang mereka rebut tanpa bertempur dan menuju provinsi dimana pasukan pemerintah Suriah aktif, ” kata Komandan Pasukan Ruia di Suriah  Jenderal Sergey Surovikin.

Menurut Surovikin, komando pasukan Rusia  di Suriah melihat  dengan jelas gerilyawan meninggalkan kota Raqqa  tanpa hambatan.

“Menurut informasi terpercaya, pada awal Juni, ISIS mengadakan kolusi dengan komando unit bersenjata Kurdi, yang merupakan bagian dari Uni Pasukan Demokratik untuk meninggalkan daerah berpenduduk padat di Tadia dan al-Hamam yang terletak 19 kilometer barat daya Raqqa tanpa ditahan dan menuju ke Palmyra, “katanya sebagaimana dilaporkan TASS Sabtu 10 Juni 2017.

Semua upaya militan untuk pergi melalui koridor yang didirikan di Raqqa selatan digagalkan oleh tentara Rusia, tambahnya.

Namun, sikap yang diambil oleh Amerika Serikat dan koalisi itu  menimbulkan pertanyaan dari Kementerian Pertahanan Rusia.

“Satu mendapat kesan bahwa Amerika menggunakan ISIS untuk melawan  pasukan pemerintah dengan memanfaatkan alasan perang melawan terorisme internasional di Suriah,” kata Surovikin.

Namun, beberapa kantor berita Barat menyesatkan masyarakat internasional dengan memberikan laporan tentang bentrokan bersenjata yang diduga keras antara koalisi dan militan ISIS di provinsi Raqqa, tambahnya.

Surovikin juga mengatakan bahwa penerbangan dari koalisi  pimpinan Amerika telah menghambat perjuangan pasukan pemerintah Suriah melawan ISIS. Jenderal Rusia itu mengatakan pasukan pemerintah Suriah telah memperbaiki posisi mereka di bagian selatan provinsi As-Suwayda.

Di wilayah itu, pasukan Suriah berhasil menangkap sejumlah  komunikasi  penting dan mendeteksi posisi ISIS. “Namun, dalam perjalanan serangan, pasukan pemerintah dihadapkan dengan  penerbangan koalisi internasional yang dipimpin AS. Orang-orang Amerika mengajukan  ultimatum kepada tentara Suriah untuk tidak mendekati posisi yang disebut New Syrian Army.  Mereka membenarkan tindakan mereka dengan alasan absurd bahwa pasukan pemerintah menciptakan ancaman terhadap pangkalan dan kamp Amerika untuk melatih militan oposisi di selatan Suriah, “kata jenderal tersebut.

Akibatnya, penerbangan koalisi dan kubu New Syrian Army  telah menghalangi jalan pasukan pemerintah, yang mencoba menghancurkan ISIS dan mendirikan pos-pos perbatasan di sepanjang perbatasan dengan Irak hingga Timur laut Al-Tanf ke Abu Kamal.

“Ini adalah pelanggaran hak kedaulatan Republik Arab Suriah untuk melindungi perbatasannya,” kata jenderal tersebut.

Baca juga:

Bagaimana Kita Tahu ISIS adalah Buatan Amerika?