Setelah beberapa saat tidak memiliki kapal induk di Mediterania Timur, kelompok tempur USS George H. W. Bush kembali ke pantai Suriah untuk menambah daya gedor serangan pada ISIS.
Ini menandai pertama kalinya Angkatan Laut AS memiliki kapal induk di wilayah tersebut sejak sejumlah kapal perusak rudal termasuk yang menyerang pangkalan angkatan udara Presiden Suriah Bashar Assad setelah dituduh melakukan serangan senjata kimia terhadap warga sipil.
Segera setelah serangan itu terjadi pada tanggal 6 April, Rusia, sekutu pendukung Assad, mengirim dua korvet mereka.
Amerika mengirimkan kapal induk Bush dan empat kapal perusak rudal dipandu sebagai bagian dari kelompok tempur kapal induk.
Sebagaimana dilaporkan Business Insider Jumat 9 Juni 2017, kapal induk tersebut tiba pada saat pasukan AS dan koalisi mencoba memukul mundur ISIS di sejumlah wilayah di Irak dan Suriah. Kedatangan kapal induk tersebut juga terjadi setelah ketegangan semakin meningkat dengan Suriah yang didukung Iran dan Rusia. Amerika beberapa kali menggempur pasukan pro Assad.
Terakhir untuk pertama kalinya Suriah menyerang pasukan Amerika dengan menggunakan drone bersenjata. Serangan tidak memunculkan korban dan sebuah F-15 dikirim untuk menembak jatuh drone tersebut.
Dengan penambahan kapal induk, AS akan memiliki beberapa lusin F / A-18 yang berguna untuk menambah daya gedor dari langit.