Beberapa negara Asia berusaha untuk membangun aliansi sendiri. Hal ini didorong situasi yang semakin tidak stabil dan kekhawatiran Amerika Serikat tidak dapat diandalkan untuk mempertahankan penyangga terhadap agresivitas China.
Sejulamlah diplomat sebagaimana dikutip Reuters Minggu 4 Juni 2017 mengatakan negara-negara termasuk Australia, Jepang, India dan Vietnam secara diam-diam meningkatkan diskusi dan kerja sama, walaupun dengan hati-hati karena mereka tidak ingin Beijing merasa terganggu. Namun sejauh ini belum ada ada yang membicarakan aliansi formal.
Dalam Dialog Shangri-La, forum keamanan utama kawasan ini, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan “Di dunia baru yang berani ini, kita tidak dapat mengandalkan kekuatan besar untuk melindungi kepentingan kita.”
“Kita harus bertanggung jawab atas keamanan dan kemakmuran kita sendiri, sambil menyadari bahwa kita lebih kuat saat berbagi beban kolektif dengan mitra dan teman terpercaya.” Komentarnya bergema dalam pertemuan tiga hari yang berakhir pada hari Minggu.
Pejabat dan analis mengatakan bahwa ada ketidakpercayaan terhadap pemerintahan Donald Trump, terutama karena penarikannya dari Trans-Pacific Partnership (TPP) dan disusul dengan penarikan dari kesepakatan iklim Paris.
Banyak yang takut Trump memberi isyarat mundur lebih dalam dari peran keamanan Amerika yang secara tradisional telah mendukung kawasan ini selama beberapa dekade.
Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis mengatakan di forum tersebut bahwa Washington tetap berkomitmen untuk wilayah tersebut dan bersikeras bahwa pihaknya akan menentang militerisasi China di Laut China Selatan yang disengketakan yang dianggap sebagai salah satu titik api di Asia yang paling mudah meletus.
Pejabat wilayah ini mengatakan bahwa mereka khawatir dengan ketidakpastian Trum. Kekhawatiran bertambah ketika Trump memberi pujian terhadap Presiden China Xi Jinping setelah pertemuan puncak pertama mereka di bulan April yang diperkirakan akan mempengaruhi keputusan apapun di Asia.
“Kami mempercayai Mattis dan kami percaya (Komandan Pasifik A.S. Harry) Harris, tetapi tidak pada puncak tertinggi. Kesenjangan kepercayaan sangat luas,” kata seorang perwira senior militer Asia.
“Ketakutan kita didorong oleh kenyataan bahwa hanya AS yang cukup kuat untuk mengatur garis merah dengan China.”
Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan Asia masih berusaha untuk mengetahui kebijakan Trump di wilayah tersebut. “Saya ingin tahu dengan jelas apa maksud sebenarnya dari pemerintahan baru tersebut,” katanya.
Secara umum, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen menegaskan percepatan kerja sama di antara para mitra, namun dia juga mengatakan bahwa dia menyambut baik penilaian Mattis.
“Negara melihat lansekap dan Anda menyesuaikan diri, dan itulah kepemimpinan yang baik. Anda menempatkan diri Anda dalam posisi jika ada perubahan, Anda tidak terjebak sama sekali,” kata Ng pada sebuah konferensi pers pada Minggu.