Yang Punya Incirlik Turki, Malah Jerman Yang Kasih Ultimatum
Pesawat Jerman di Pangkalan Incirlik Turki

Yang Punya Incirlik Turki, Malah Jerman Yang Kasih Ultimatum

Jerman telah memutuskan untuk memberi Ankara dua minggu untuk menyelesaikan perselisihan mereka mengenai pangkalan udara Incirlik, di mana deputi Jerman ditolak aksesnya ke pasukan Bundeswehr awal bulan ini.

Pemerintah Jerman telah memberi Turki dua minggu untuk menyelesaikan masalah mengenai penggunaan pangkalan udara Incirlik di Berlin, atau Bundeswehr akan memindahkan kontingennya ke pangkalan yang berbeda. Yang punya Incirlik Turki malah yang mengultimatum Jerman.

Spiegel Online melaporkan dalam sebuah pertemuan untuk deputi Bundestag pada hari Jumat, pejabat dari kementerian luar negeri dan kementerian pertahanan mengatakan bahwa mereka berencana mengadakan perundingan dua minggu dengan Ankara mengenai masalah ini, sebelum mengambil keputusan apakah akan pindah.

Incirlik terutama digunakan oleh angkatan bersenjata Turki dan AS, namun Jerman juga memiliki sekitar 260 tentara Bundeswehr, jet Tornado dan pesawat  tanker di pangkalan tersebut untuk membantu misi melawan ISIS.

Berlin telah mengancam untuk memindahkan kontingennya ke Yordania, Kuwait atau Siprus setelah Turki menolak sekelompok deputi Bundestag  untuk mengunjungi pasukan Jerman di Incirlik, setelah mereka merencanakan kunjungan pada 15 Mei.

Turki melakukan tindakan ini sebagai pembalasan atas keputusan Jerman untuk menawarkan suaka ke sekelompok tentara Turki yang mencari perlindungan di Jerman menyusul kudeta militer yang gagal  pada Juli lalu.

Penolakan Ankara baru-baru ini bukan kali pertama para deputi Jerman tidak dapat mengunjungi Incirlik karena perbedaan politik. Pada bulan Juni 2016, deputi Bundestag juga menolak izin untuk mengunjungi pangkalan tersebut setelah Bundestag Jerman mengeluarkan sebuah resolusi yang mengakui Genosida Armenia tahun 1915.

Pada bulan September 2016, kementerian pertahanan Jerman menganggarkan investasi sebesar € 58 juta  untuk infrastruktur militer di Incirlik, termasuk € 26 juta di lapangan terbang untuk pesawat pengintai Jerman Tornado dan € 30 juta di pos komando Luftwaffe. Tetapi rencana itu sementara dihentikan.

Pekan lalu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa deputi Jerman memiliki hak “tidak dapat dicabut” untuk mengunjungi pasukan, “jika tidak, kita harus meninggalkan Incirlik.”

Erdogan mengatakan bahwa keluarnya Jerman dari Incirlik tidak akan menimbulkan masalah bagi Ankara.

“Jika itu yang ingin mereka lakukan, itu bukan masalah besar bagi kami. Jika mereka pergi, kami akan mengatakan, ‘selamat tinggal,’,” kata Presiden Turki tersebut.

Baca juga: