Su-30MK2, Tulang Punggung Kekuatan Udara Indonesia,
Su-30MKI Indonesia

Su-30MK2, Tulang Punggung Kekuatan Udara Indonesia,

Su-30MK2 Uganda
Su-30MK2 Uganda

Senjata

Pesawat tempur Su-30MK2 mampu memiliki 12 cantelan senjata bawah sayap dan badan pesawat untuk membawa berbagai rudal, bom dan roket. Pesawat ini terintegrasi dengan 30mm GSH-301 otomatis, senapan tunggal laras built-in dengan 150 butir amunisi.

Sejumlah rudal dipandu dan terarah dipasang di pesawat untuk merusak target permukaan. Senjata dipandu cocok untuk operasi udara ke darat termasuk rudal anti kapal kecepatan tinggi Kh-31A, ruddal menengah udara ke permukaan kecepatan tinggi Kh-31P, dan rudal Kh-59ME  untuk serangan udara ke permukaan.

Selain itu juga mampu memecat peluru kendali anti kapal Kh-35E, rudal udara ke permukaan Kh-59MK yang sudah diupgrade, rudal udara ke permukaan X-29L (dengan pemandu laser semi-aktif) / X-29TE (dengan bimbingan TV pasif), dan KAB-500KR bom dipandu kamera elektro-optik.

Paket senjata terarah merupakan 100kg, 250kg dan 500kg bom udara dan bom cluster tunggal maupun C-8, C-13 dan roket C-25-RPM.

Untuk rudal udara ke udara Su-30MK2 bisa mengusung rudal menengah R-27T1, R-27ET1 dengan homing inframerah, R-27R1, R-27ER1 dengan radar semi-aktif homing, R-27P1, R-27EP1 dengan homing pasif infra merah, RVV-AE dengan radar homing aktif, dan R-73E dengan semua aspek infra merah homing pasif.

Su-30MK2 3

Mesin dan kinerja

Pesawat tempur multi role Su-30MK2 didukung oleh dua  mesin turbojet suhu tinggi AL-31F double-circuit, yang menghasilkan daya dorong masing-masing 12,500kgf.

Pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan maksimal 2,100km / jam, dengan kecepatan horizontal 1.400 km / jam. Kisaran unrefuelled tempur adalah 3.000 km. Dengan pengisian bahan bakar di udara mampu merentang hingga 5,600km. Ketinggian maksimum pesawat ini 17,300m.

Su-30MK2 Venezuela
Su-30MK2 Venezuela

Pesanan dan Pengiriman

Lembaga ekspor senjata milik negara Rusia Rosoboronexport menandatangani kontrak senilai 470 Juta Dollar Amerika dengan Kementerian Pertahanan Indonesia untuk penyediaan enam Su-30MK2 pada Desember 2011.

Pemerintah Indonesia juga menaruh pesanan untuk tiga pesawat tempur Su-30MK2 pada bulan Juli 2007. Pesawat disampaikan oleh Januari 2009. Dua pesawat pertama dikirim pada Februari 2013 diikuti oleh para jet tempur ketiga dan keempat Mei 2013 . Angkatan Udara Indonesia menerima dua pesawat yang tersisa di bulan September 2013.

Pada bulan Januari 2009, Rosoboronexport menandatangani kontrak senilai sekitar US$500 juta dengan Vietnam untuk pengiriman delapan pesawat Su-30MK2. Vietnam kemudian menambah pesanan menjadi 20 unit pada Juli 2010.

Empat pesawat pertama disampaikan pada bulan Juni 2011. Sebuah kontrak untuk 12 pesawat lebih lanjut ditandatangani pada Agustus 2013, dengan pengiriman diharapkan pada tahun 2015.

Uganda memesan enam pesawat tempur Su-30MK2  pada bulan April 2010. Dua pesawat pertama dikirim pada Juli 2011. Yang ketiga dan keempat disampaikan pada November 2011, diikuti oleh dua pesawat terakhir Mei 2012.

Pada bulan Juli 2006, Rusia menandatangani kontrak senilai sekitar US$1 miliar dengan Venezuela untuk penyediaan 24 pesawat Su-30MK2. Dua pesawat pertama dikirim pada bulan November 2006.

China menerima 24 Su-30MK2 dengan kemampuan serangan maritim pada bulan Agustus 2004. Pesawat ini saat ini sedang dioperasikan oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China.