Tiga pesawat Angkatan Udara Amerika yang selama ini disebut-sebut akan segera pensiun lolos dari rencana tersebut. Mereka adalah pesawat mata-mata legendaris U-2 Dragon Lady, A-10 Thunderbolt II dan F-15 C Eagle.
Hal tersebut terlihat dalam permintaan anggaran 2018 yang diajukan Presiden Amerika Donald Trump. Berbicara tentang permintaan anggaran yang diumumkan pada tanggal 23 Mei, pejabat Departemen Pertahanan Amerika menyatakan tidak ada tangal pensiun untuk pesawat U-2.
“Tidak ada tanggal pensiun untuk U-2 dalam anggaran ini,” kata Mayjen James Martin, Wakil Asisten Menteri Pertahanan Untuk Anggaran sebagaimana dikutip Flightglobal Kamis 25 Mei 2017. “Ini adalah kemampuan yang kita butuhkan, dan kapasitasnya juga.”
Anggaran yang diajukan Trump menyelematkan U-2 dari masa pensiun. Dalam permintaan anggaran Presiden Barack Obama tahun 2016, angkatan udara menetapkan divestasi pesawat tersebut pada 2019, dengan masa pensiun terakhir paling lambat tahun tahun anggaran 2020.
Dalam anggaran presiden 2017, USAF membahas masalah keandalan dan mendukung integrasi muatan di U-2. Anggaran 2018 mengusulkan untuk mempertahankan armada sampai tahun anggaran 2022, dan akan terus menangani isu-isu pelestarian melalui studi dan rekayasa dan pengujian sistem, sesuai dengan dokumen anggaran. Upaya tersebut akan mendukung program dan studi terkini mengenai perencanaan program U-2 di masa depan.
Sementara itu, Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk – platform yang dijadwalkan untuk menggantikan U-2 – mulai menguji sensor MS-177 awal bulan ini. Payload adalah sistem pengintaian elektro-optik ke-2 (SYERS-2), generasi kedua dari sensor yang dibawa pada U-2.
Sementara itu pesawat legendaris lainnya Fairchild Republic A-10 juga selamat dari pensiun. Anggaran ini memastikan armada 283 pesawat didanai sepenuhnya.

Proposal anggaran 2018 justru menciptakan awal baru untuk program A-10, dengan modifikasi ADS-B Out yang akan memastikan pesawat serangan darat sesuai dengan mandat Federal Aviation Administration AS untuk semua pesawat sipil dan militer dalam memenuhi aturan lalu lintas udara di masa depan.
Pada bulan Februari, Kepala Staf Angkatan Udara Amerika Jenderal David Goldfein mengindikasikan pensiun A-10 setidaknya akan tertunda, dengan mengatakan bahwa pesawat tersebut akan dipertahankan setidaknya sampai tahun 2021. Tanggal pensiun akan diputuskan setelah didiskusikan dengan Menteri Pertahanan James Mattis.
Dalam sebuah wawancara dengan FlightGlobal, kepala Komando Tempur Udara Angkatan Udara, Jenderal Herbert Carlisle, mengatakan bahwa sayap baru yang diproduksi Boeing dapat meregangkan kehidupan A-10 sampai tahun 2030-an.

Rencana awal untuk mempensiun pesawat tempur superioritas udara F-15C Eagle juga tidak akan terlaksana. Anggaran yang diajukan justru menyediakan dana jutaan dolar untuk upgrade pesawat tempur yang belum pernah terkalahkan di duara tersebut. Service life-extension programme (SLEP) akan diterapkan dan memungkinkan pesawat terbang lebih lama hingga Angkatan Udara Amerika bisa dikatakan secara resmi membatalkan desas-desus tentang pensiun cepat dari pesawat ini.
Anggaran yang diajukan menyisihkan US$ 7 juta untuk tahun 2009 untuk SLEP F-15C. Boeing telah melakukan pengujian tingkat kelelahan F-15C dan F-15E skala penuh. Steve Parker, wakil presiden program F-15 di Boeing, mengatakan kepada wartawan di St. Louis, Missouri pekan lalu pesawat telah melakukan pengujian 30.000 meter. Dengan program upgrade Boeing dapat mendorong kehidupan F-15C sampai tahun 2030-an.
Baca juga: