Secara umum, kapal selam Amerika memiliki catatan keamanan yang sangat mengesankan. Sejak Perang Dunia II, Amerika Serikat hanya kehilangan hanya empat kapal selam, dan tidak ada kapal selam yang tenggelam sejak 1968.
Sebagai perbandingan, sejak akhir Perang Dunia II, Rusia telah kehilangan 17 kapal selam. Salah satu kapal yang tenggelam berhasil diangkat tetapi tenggelam lagi dua tahun kemudian.
Orang pasti tidak melupakan bencana Kursk pada tahun 2000, di mana 118 pelaut Rusia terbunuh. Yang paling baru kapal selam Rusia yang tenggelam adalah pada tahun 2003. Sembilan orang tewas di dalam kapal K-159, yang sedang menuju ke dok.
Tetapi, meski lebih aman, kapal selam Amerika tidak luput dari tabrakan. Bahkan kasus ini tercatat cukup tinggi. Berdasarkan catatan publik, sejak Kursk tenggelam, 10 kapal selam nuklir Amerika telah mengalami tabrakan baik dengan kapal lain, pegunungan bawah laut, pulau Sardnia dan sebagainya. Mari kita lihat catatan tabrakan kapal selam Amerika sejak tahun 2000 sebagaimana ditulis weeklystandard.com Senin 22 Mei 2017.
Pada bulan Februari 2001, USS Greenville menabrak sebuah kapal nelayan Jepang hingga tenggelam menewaskan 9 dari 35 orang yang ada di kapal, termasuk 4 siswa SMA. Kemudi dan lambung Greenville rusak. Biaya perbaikan US$2 juta.
Pada bulan November 2002, USS Oklahoma City bertabrakan dengan kapal tanker gas di Selat Gibraltar. Tidak ada yang terluka, tapi kapal harus masuk dok untuk diperbaiki. Tidak ada kabar berapa biaya yang dibutuhkan.
Pada bulan Oktober 2003, USS Hartford kandas di Sardinia. Hartford rusak hingga membutuhkan US$ 9 juta dan perbaikan 7 bulan.
Pada bulan Januari 2005, USS San Francisco menabrak gunung bawah laut dekat Guam, saat melakukan perjalanan dengan kecepatan maksimumnya, sekitar 40 mil per jam. Hidung kapal selam penyok dan tangki pemberat depan pecah. Sebanyak 98 awak kapal terluka dan satu meninggal.
Kapal dilaporkan hampir tenggelam, namun dengan lambung dan reaktor nuklir masih utuh, dia berhasil muncul ke permukaan dan berjalan ke pelabuhan di Guam. Seluruh bagian busurnya harus diganti dengan biaya sekitar US$80 juta.
Pada bulan September 2005, USS Philadelphia bertabrakan dengan sebuah kapal dagang Turki di Teluk Persia. Tidak ada kapal yang rusak berat.
Pada bulan Januari 2007, USS Newport News menabrak sebuah kapal tanker Jepang di Selat Hormuz, hingga mengalami kerusakan serius. Kapal terpaksa melakukan perjalanan ke pelabuhan di permukaan, di bawah pengawalan dari Destroyer USS Benfold. Lambung kapal tanker dan baling-balingnya rusak.
Pada bulan Maret 2009, USS Hartford, yang kembali bertugas setelah bertabrakan dengan Sardinia, menabrak sebuah kapal transport amfibi Amerika, USS New Orleans. Lima belas pelaut terluka, dan salah satu tank bahan bakar New Orleans pecah, membocorkan 25.000 galon bahan bakar ke laut. Kali ini perbaikan membutuhkan biaya US$120 juta dolar dan dua tahun untuk menyelesaikannya.
Pada bulan Oktober 2012, USS Montpelier bertabrakan dengan perusak USS San Jacinto. Tidak ada yang terluka dan membutuhkan biaya sekitar US$70.000 dolar.
Pada bulan Januari 2013, USS Jacksonville bertabrakan dengan kapal nelayan di Teluk Persia, merobek periskop utamanya. Ini adalah keempat kalinya Jacksonville bertabrakan, tapi tiga kecelakaan lainnya terjadi antara tahun ’82 dan ’96, jadi mereka tidak masuk daftar ini.
Pada bulan November 2015, USS Georgia menabrak pelampung dan kemudian kandas saat berada di pelabuhan, di Georgia. Perbaikan membuthkan biaya sekitar US$1 juta.
Pada bulan Agustus 2016, USS Louisiana bertabrakan dengan Kapal USNS Eagleview di Selat Juan De Fuca. Satu-satunya laporan yang ditemukan mengenai kerusakan itu adalah kerusakan pada lambung belakang USNS Eagleview dan lambung kapal depan ASS Louisiana. Kedua kapal tersebut kembali dengan selamat ke pelabuhan di bawah kekuatan mereka sendiri.
Dari data itu menunjukkan ada 11 tabrakan kapal selam nuklir sejak tahun 2000 yang dialami 10 kapal selam yang berbeda. Sejak tahun 2000, Amerika memiliki total 81 kapal selam nuklir dalam dinas aktif, yang berarti satu dari delapan kapal selam Amerika selama rentang tersebut mengalami kecelakaan.
Dari gambaran ini jelas menunjukkan meski dikenal memiliki teknologi paling canggih, kapal selam Amerika masih sangat tinggi dalam catatan tabrakan. Hal ini juga menunjukkan bahwa operasi kapal selam merupakan salah satu hal yang sangat berbahaya. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kapal lain.
Baca juga:
Kapal Selam Paling Rahasia AS Melakukan Misi Sangat Berbahaya