Amerika: Menyerang Korea Utara akan Berakhir Sangat Tragis
James Mattis (kanan) dan Joint Chiefs Chairman Marine Jenderal Joseph Dunford/Aljazeera/Reuters

Amerika: Menyerang Korea Utara akan Berakhir Sangat Tragis

Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis mengingatkan Korea Utara jika sampai pihaknya memutuskan untuk menggunakan kekuatan militer, maka hal itu akan menjadi hal  yang luar biasa tragis.

Mattis berbicara kepada para wartawan di Pentagon Jumat 19 Mei 2017, beberapa hari setelah Korea Utara melakukan uji coba yang menurut para analis adalah roket jarak jauh dengan jangkauan terpanjang.

Meskipun ada pembicaraan keras dari pejabat tinggi AS dalam beberapa pekan terakhir dan penggelaran kelompok tempur kapal induk ke wilayah tersebut, Mattis mengatakan pilihan terbaik untuk Korea Utara adalah menemukan solusi internasional untuk secara efektif menerapkan tekanan pada Pyongyang.

“Seperti yang Anda tahu, jika ini berlanjut ke solusi militer, ini akan menjadi tragis dalam skala yang luar biasa, dan oleh karena itu usaha kami adalah bekerja sama dengan PBB, bekerja dengan China, bekerja dengan Jepang, bekerja dengan Korea Selatan untuk mencoba menemukan jalan keluar dari situasi ini,” katanya dilansir Aljazeera.

Meskipun Mattis mengatakan bahwa Pyongyang tidak mendengarkan peringatan dari masyarakat internasional, dia memuji upaya China yang menerapkan tekanan karena memiliki pengaruh terbatas. “Tampaknya ada dampak dari China yang bekerja di sini,” katanya.

Mattis mengatakan bahwa roket yang diuji hari Minggu telah menjadi sangat tinggi dan ilmuwan Korea Utara mungkin belajar banyak dari tes yang dilakukan sebelumnya. Tapi dia tidak akan mengatakan apakah sudah jelas rudal tersebut berhasil masuk ruang angkasa dan masuk kembali atau re-entry ke bumi. Jika hal itu benar maka ini sebuah kemajuan luar biasa dalam pengembangan rudal Korea Utara.

Korea Utara mempercepat upaya pengembangan rudal balistik antar benua yang mampu mengantarkan hulu ledak nuklir ke daratan Amerika Serikat. Pada hari Jumat, ribuan penduduk Korea Utara berbaris di jalan untuk memberi penghormatan pada para ilmuwan dan pekerja di balik uji coba rudal  Minggu. Mereka disambut bak  pahlawan.

Bahkan tanpa misilnya, Korea Utara bisa mengumpulkan unit artileri di sepanjang perbatasannya dengan Korea Selatan dan setiap tindakan militer dari Pyongyang akan bisa membuat kerusakan serius. Ibukota Korea Selatan, Seoul, hanya berjarak sekitar 55 km dan Korut bisa merembes ke kota berpenduduk 10 juta tersebut.

Baca juga:

Korea Utara: Amerika Mirip Gangster