India semakin dekat untuk mengoperasionalkan secara penuh sistem rudal permukaan ke udara Python dan Derby (Spyder) setelah melakukan pengujian udara di Chandipur. Sistem berhasil merontokkan melawan target udara tak berawak buatan Inggris. Uji coba dilakukan pada hari Kamis 11 Mei 2017 untuk memeriksa kesiapan operasional sistem.
Spyder yang dibangun Israel direncanakan untuk menggantikan sistem pertahanan udara kuno India yang diperkuat sistem era Soviet Osa-AKM dan 9K35 Strela-10. Senjata ini ditempatkan di enam pangkalan udara dan lokasi penting lainnya di sepanjang perbatasan barat dengan Pakistan.
“Sistem SR Spyder adalah satu setengah generasi di depan Osa dan Strela yang pada dasarnya dirancang empat dekade yang lalu. SR Spyder akan memberikan tingkat kepastian yang tinggi dalam hal pertahanan udara dan peluru kendali dengan Lock On Before Launch (LOBL) serta After Launch (LOAL), sehingga waktu reaksi akan jauh lebih cepat dengan probabilitas hit tinggi, ” Kata Brigadir Rahul Bhonsle, pensiunan Angkatan Darat India dan analis pertahanan.
Spyder meluncurkan dua jenis rudal yang berbeda yakni rudal Python 5 dan Derby dari peluncur yang sama. Sebagian besar jet India yang akan datang yakni Rafale dan LCA Tejas juga akan dilengkapi kemampuan untuk menembakkan rudal Derby. LCA Tejas juga berhasil meluncurkan rudal Derby pada hari Kamis.
India telah menandatangani kontrak senilai US$ 1,2 miliar dengan perusahaan Israel pada 2008-2009 untuk memasok 90 peluncur Spyder.
Baca juga: