Boeing mulai mengerjakan sebuah perangkat lunak baru yang akan membuka kemampuan operasional baru untuk F-15C Eagle dan F-15E Strike Eagle milik Angkatan Udara Amerika Serikat.
Perangkat lunak yang dikenal sebagai Suite 9 akan digunakan pada model C dan E dan didanai dengan kontrak baru senilai US$ 434,8 juta yang baru-baru ini diberikan kepada Boeing.
Boeing dalam sebuah pernyataan pada tanggal 11 Mei mengungkapkan perangkat lunak ini untuk pertama kalinya akan memanfaatkan komputer misi berkecepatan tinggi Advanced Display Core Processor II (ADCP-II).
Boeing mengatakan bahwa Suite 9 akan dimasukkan dalam BAE Systems Eagle Passive/Active Warning Survivability System (Epawss) yang baru-baru ini melewati tinjauan kritis manajemen pemerintah dan akan diluncurkan ke armada di awal tahun 2020an.
“Suite 9 adalah rilis perangkat lunak pertama yang menambahkan kemampuan ke komputer ADCP-II yang baru,” kata Boeing. “Ini adalah komputer misi penerbangan tercepat di dunia dan mampu memproses hingga 87 miliar instruksi throughput per detik.”
Manajer Program Suite 9 Steve Henry mengatakan bahwa perilisan perangkat lunak ini adalah kunci bagi F-15 untuk mempertahankan keunggulan tempurnya selama beberapa dekade mendatang. “Pintu dibuka untuk menjalankan kemampuan baru dan canggih pada platform F-15 yang sudah terbukti,” katanya dilaporkan Aviation Week.
Sistem deteksi ancaman Epawss akan membantu F-15 yang tidak memiliki kemampuan siluman bertahan melawan sistem rudal permukaan ke udara tipe baru yang dibangun secara cepat khususnya oleh Rusia dan China.
Eagle memiliki penampang radar besar untuk memindai pertahanan udara lawan, dan menggunakan serangkaian perang elektronik baru yang akan mampu melawan sistem tersebut.
Kemajuan lain yang dimungkinkan oleh prosesor baru ini adalah pencarian inframerah jarak jauh dan sensor jalur komunikasi dan radar berkecepatan tinggi.
Penyampaian kemampuan masa depan ke armada F-15C Eagle bergantung pada keputusan apakah pesawat superioritas udara ini akan tetap dipertahankan atau tidak. Angkatan Udara Amerika ini telah membahas rencana untuk mempensiun F-15 pada dekade berikutnya, bukan pertengahan tahun 2040an, sesuai rencana saat ini.
Boeing berpendapat bahwa F-15C akan tetap relevan sampai akhir 2030-an melalui peningkatan kemampuan dan struktur dan seharusnya tidak pensiun dini karena kurangnya kapasitas dalam peran tempur udara ke udara.
Sementara pembom tempur F-15E akan tetap beroperasi lebih lama, namun Angkatan Udara belum mengatakan bagaimana pensiun F-15C yang diusulkan akan berdampak pada armada tersebut.
Baca juga: