Angkatan Pertahanan Australia atau Australian Defense Force (ADF) mengumumkan bahwa pasukan mereka akan segera dilengkapi dengan sensor inframerah untuk mendeteksi gas beracun dan agen senjata kimia dari jarak sejauh tiga mil.
Perangkat tersebut dikenal sebagai Second Sight MS yang dibangun Bertin Technologies, anak perusahaan perusahaan CNIM Perancis. Menurut situs resmi perusahaan, mesin menyerupai kamera tripod dan hanya butuh 10 detik untuk mendeteksi kontaminasi. Seluruh unit memiliki berat sekitar 22,5 pon, sehingga mudah untuk dibawa.
“Dengan sensor inframerahnya, [Second Sight MS] menunjukkan luas lokalisasi gas berbahaya seperti gas industri beracun atau agen perang kimia. Second Sight dapat mengidentifikasi keluarga gas dan mengukur konsentrasi patoknya, ” tulis perusahaan.
“Second Sight terdiri dari modul yang berbeda, memberikan fleksibilitas serta kekompakan, deployability, dan pengoperasian yang tak tertandingi,” kata Romain Verollet, Kepala Divisi Pertahanan & Keamanan Bertin.
“Keuntungan utama lain dari peralatan kami adalah kemampuannya untuk mendeteksi ancaman kimia tak terduga dalam skenario peperangan asimetris, tidak peduli jenis gas yang digunakan atau lokasi penyebarannya.” Baik ADF maupun Bertin tidak mengungkapkan berapa banyak unit yang dibeli ADF.