Penggunaan Bom Terbesar di Afghanistan Tidak Efektif dan Menyedihkan
GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast salah satu bom thermobaric

Penggunaan Bom Terbesar di Afghanistan Tidak Efektif dan Menyedihkan

Ledakan MOAB di Afghanistan

Tapi ada sedikit indikasi bahwa bom tersebut memberi pukulan dahsyat bagi ISIS di daerah tersebut. Pemerintah kabupaten Achin, kota di provinsi Nangarhar dimana bom tersebut meledak, mengatakan bahwa setidaknya 90 pejuang tewas dalam ledakan tersebut.

Namun militer Amerika tidak membuat penilaian kerusakan secara independen, dan wilayah tersebut masih merupakan zona tempur aktif. Militer Amerka telah membatasi akses ke situs tersebut, menolak wartawan dan penyelidik independen.

Tembakan senjata terdengar dalam sebuah video polisi Afghanistan setempat yang diposting minggu ini yang menunjukkan puing-puing yang ditinggalkan oleh pemboman tersebut, dan seorang wartawan BBC yang dapat mengakses situs tersebut melaporkan bahwa pertempuran terus berlanjut di tempat di mana bom tersebut terjadi.

Pesawat Amerika, kata reporter tersebut, terus menyerang di sekitar lokasi tersebut. Hal ini  menunjukkan bahwa bahkan setelah ledakan kuat ISIS tetap menguasai wilayah tersebut.

Bahkan anggota personel militer Amerika tewas dalam operasi anti-ISIS pada Rabu malam di distrik di mana bom tersebut dijatuhkan, dan satu lagi terluka.

Komandan Amerika di Afghanistan, Jenderal  John Nicholson, telah menawarkan retorika yang keras terkait penggunaan bom kuat tersebut. Dia mengatakan bom masif itu  mengirim pesan yang sangat jelas kepada ISIS. “Jika mereka datang ke Afghanistan, mereka akan hancur, “katanya dalam sebuah konferensi pers di Kabul.

Namun, banyak analis militer berpendapat, bahwa fokus Amerika pada ISIS  yang diperkirakan memiliki sekitar 1.000 pejuang di Afghanistan, adalah sasaran yang salah.

“Selama berbulan-bulan kebanyakan program drone kami fokus pada ISIS. Mengapa? Taliban yang mengancam kepentingan kita jauh dan jauh lebih banyak daripada ISIS, “kata Marvin Weinbaum, mantan analis Departemen Luar Negeri untuk Afghanistan dan Pakistan dan ilmuwan  di Middle East Institute, sebuah kelompok pemikir Washington.

Next: Tidak Ada Efek Strategis, Tetapi Politis