Rusia mengaku telah menarik hampir separuh kekuatan udara mereka yang ditempatkan di pangkalan Hmeymim Suriah.
“Jumlah unit teroris telah menurun, yang memungkinkan kami menarik hampir setengah dari pesawat yang digunakan di pangkalan udara Hmeymim,” kata Kepala Direktorat Operasional Utama Kolonel Jenderal Sergei Rudskoi dalam Konferensi Keamanan Internasional VI Moskow Rabu 26 April 2017.
Dia, sebagaimana ditulis Sputnik,menekankan bahwa analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Angkatan Udara Rusia telah melakukan serangan udara empat kali lebih banyak daripada koalisi pimpinan AS meskipun memiliki lebih sedikit pesawat terbang.
Sejak September 2015, Angkatan Udara Rusia telah melakukan serangan udara di Suriah yang menargetkan pemberontak dan ISIS.
Pada bulan Maret 2016, sebagian terbesar angkatan udara Rusia meninggalkan Suriah sesuai dengan keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah sebagian tugas dianggap selesai.