Turki saat ini berada pada tahap akhir untuk membuat keputusan apakah akan mengakuisi sistem pertahanan udara canggih S-400 Rusia.
“Turki sangat membutuhkan sistem pertahanan udara. Berkaitan dengan S-400, kita berada di tahap akhir membuat keputusan. Keputusan akhir akan dibuat oleh presiden dan perdana menteri,” kata Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik dikutip kantor berita Anadolu Kamis 13 April 2017.
Pada awal Maret, Isik mengatakan bahwa mereka telah membuat beberapa kemajuan dalam pembicaraan pembelian S-400, tapi belum mencapai momen sampai penandatangan kontrak.
Pertanyaannya apakah Turki akan mampu lepas dari tekanan Amerika dan NATO untuk mengakuisi sistem rudal ini. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Turki membatalkan kontrak pembuatan sistem rudal pertahanan dengan China yang diduga kuat karena tekanan Amerika dan NATO.
Menteri Pertahanan Turki Fikri Isikmengatakan bahwa jika Turki membeli sistem rudal buatan Rusia, mereka tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO.
Laporan pertama tentang kemungkinan pembelian S-400 oleh Ankara muncul pada bulan November 2016. Sergei Chemezov, kepala perusahaan Rostec, mengatakan pada Maret bahwa Turki bermaksud untuk mendapatkan pinjaman Rusia yang akan digunakan untuk membeli senjata dan peralatan buatan Rusia, termasuk sistem S-400.