US Navy Ingin Frigat Mereka Lebih Sakti
LCS Milwaukee

US Navy Ingin Frigat Mereka Lebih Sakti

Angkatan Laut Amerika Serikat ingin mengembangkan kapal kecil sekelas frigat agar memiliki kemampuan lebih mumpuni. Mereka ingin frigat mereka memiliki kemampuan perlindungan udara yang tidak hanya mampu melindungi dirinya sendiri tetapi kapal lain.

Langkah ini akan menjadi tambahan yang signifikan dalam upaya untuk mengembangkan sebuah kapal dari desain kapal tempur pesisir yang telah ada.

Sebuah kelompok studi yang disebut Requirement Evaluation Team atau RET, telah dibentuk untuk mengkaji bagaimana menambahkan kemampuan pertahanan udara untuk frigat guna melindungi kapal logistic tempur, yakni kapal dukungan dan pasokan bahan bakar, amunisi, suku cadang dan makanan untuk kapal perang di laut. Desain kapal yang ada saat ini memang sudah dipersenjatai dengan rudal anti-rudal dan anti-pesawat, tetapi hanya untuk melindungi diri.

Kapal ini nanti diharapkan akan minimal meninggatkan dua kali lipat dari rudal Evolved Seasparrow  Blok 2  yang mereka bawa. Selama ini frigat hanya membawa  delapan sampai 16. Atau juga  menggabungkan sistem peluncuran vertikal Mark 41 dengan setidaknya delapan Standard Missile-2.  Selama ini SM-2 adalah  satu senjata anti-udara utama yang dibawa oleh kapal destroyer Aegis dan kapal jelahah.

SM-2 akan memerlukan sistem komando dan kontrol yang lebih, dan RET sedang mempertimbangkan menambahkan varian radar Enterprise Air Surveillance  baru yang sedang dikembangkan oleh Raytheon untuk kapal induk kelas Ford dan dan kapal amfibi.

Kapal juga akan memiliki kemampuan Cooperative Engagement Capability, , sistem jaringan berkualitas tinggi yang mengikat bersama-sama sensor dan senjata pada beberapa kapal, pesawat atau instalasi pantai ke dalam sistem pengendalian tembakan yang terintegrasi.

Secara bersama-sama, kemampuan anti-udara ditingkatkan akan mengubah kapal Angkatan Laut dengan kode FF, yang berarti fregat, menjadi FFG atau frigat rudal dipandu yang mampu memberikan perlindungan udara loakl.

“Kami melihat peluang untuk meningkatkan kemampuan AAW [anti-air warfare /peperangan anti-udara] kami yang jatuh di bawah kategori mematikan menjadi pertahanan lokal untuk kapal masa depan kita,” Sean Stackley, sekretaris Angkatan Laut kepada Defense News 5 April 2017.

Kedua produsen  kapal tempur pesisir – Lockheed Martin dan Austal USA – telah mengembangkan varian desain kapal LCS mereka untuk mengantisipasi Angkatan Laut mengeluarkan permintaan resmi terkait kebutuhannini.  Beralih dari FF ke desain FFG kemungkinan akan membutuhkan desain ulang yang signifikan dari fregat yang sudah dibangun oleh masing-masing perusahaan.

FFG, menurut dokumen rancangan, akan juga telah meningkatkan karakteristik bertahan hidup  ke tingkat yang sepadan dengan kelas FFG 7 atau frigat kelas Oliver Hazard Perry  yang dikembangkan pada 1970-an yang bergabung dengan armada sepanjang 1970-an dan 1980-an.  Kapal  terakhir dari kelas ini telah dinonaktifkan pada tahun 2015.