India yang mengalami kekurangan jef tempur dikabarkan ingin membeli armada MiG-29 milik Malaysia. Kuala Lumpur tengah mencari pesawat baru untuk mengganti jet yang berusia 20 tahun tersebut.
India akan segera mengirim tim khusus ke Malaysia untuk mematangkan rencana tersebut
Awal bulan ini, Perdana Menteri India dan Malaysia bertemy dan membahas salah satunya masalah kerjasama pertahanan termasuk pembelian MiG-29.
“Ada kemungkinan juga bahwa India akan membeli pesawat MiG 29 kita untuk direparasi. Kami dibalas dengan menerima suku cadang untuk program pesawat Sukhoi kami,” kata Perdana Menteri Najib Razak media akhir kunjungan enam hari ke India pada 5 April 2017 seperti dikutip kantor berita Bernama.
Malaysia telah membeli 16 MiG-29 dari Rusia pada tahun 1995 namun karena kurangnya pelatihan pilot tempur Malaysia umur pesawat masih tersisa panjang. Sebagian pesawat saat ini tidak lagi bisa terbang. Hanya enam yang masih beroperasi.
India mengharapkan bahwa dengan upgrade terbatas, MiG-29 dapat digunakan lagi selama dua dekade berikutnya. Biaya upgrade ini juga diperkirakan rendah.
“Malaysia adalah negara sahabat. India telah selama bertahun-tahun mendukung pelatihan pilot Malaysia dengan mengirim instruktur MiG-29 . India juga telah mendukung pemeliharaan pesawat ini dan memberikan suku cadang,” kata Marsekal (Purnawirawan) Anil Chopra, pemimpin tim proyek upgrade MiG di Rusia pada akhir 1990-an.
Upgrade 67 MiG-29 India hampir selesai dengan 90 persen suku cadang asli.
“India memiliki program berkelanjutan untuk MiG-29 upgrade. Dengan demikian kita akan dapat memperpanjang untuk MiG-29Malaysia pesawat,” kata Chopra.
Angkatan Udara India sedang menghadapi kekurangan pesawat yang parah. Baru-baru ini, India telah menandatangani kesepakatan untuk pengadaan 36 pesawat Rafale dari Prancis. Tetapi pengiriman pesawat baru akan dimulai pada bulan September 2019 dan diharapkan akan selesai pada April 2022. Selanjutnya, 123 LCA Tejas juga baru akan dilantik pada tahun 2024 .
Kekuatan saat Angkatan Udara India adalah 34 skuadron dengan 18-20 pesawat per skuadron, jauh di bawah kekuatan yang diperlukan yakni 42 skuadron.