Sebuah foto keren sebuah bomber B-1B Lancer milik 9th Expeditionary Bomb Squadron yang dikerahkan dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas, lepas landas pada 10 Maret 2017, di Andersen AFB, Guam.
B-1B yang dikerahkan ke Andersen AFB sebagai bagian dari operasi kehadiran bomber secara terus menerus Komando Pasifik AS. Kehadiran ini menunjukkan komitmen AS untuk stabilitas dan keamanan di kawasan Indo-Asia-Pasifik.
Rockwell (Boeing) B-1B Lancer yang juga dikenal sebagai The Bone merupakan salah satu bomber milik Amerika selain B-52 dan B-2.
The Bone membawa muatan terbesar kedua dalam hal amunisi dipandu di seluruh Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat memiliki kecepatan dan penanganan karakteristik seperti jet tempur, yang memungkinkan untuk berintegrasi mulus ke dalam paket serangan besar.
The Synthetic Aperture Radar B-1 mampu melakukan pelacakan, penargetan, dan serangan pada target bergerak.
B-1A awalnya dikembangkan pada tahun 1970 sebagai pengganti B-52. Kecepatan tertinggi B-1A lebih dari Mach 2. Sementara B-1B memegang hampir 50 rekor dunia untuk kecepatan, muatan, jangkauan, dan waktu pendakian di kelasnya.
B-1B pertama disampaikan ke Pangkalan Angkatan Udara Dyess pada bulan Juni 1985. B-1B terakhir disampaikan 2 Mei 1988. Bomber ini pertama kali digunakan dalam pertempuran dalam Operasi Desert Fox pada bulan Desember 1998.
Pada tahun 1999, enam B-1 yang digunakan dalam Operasi Sekutu, memberikan lebih dari 20 persen dari total persenjataan saat terbang kurang dari 2 persen dari biaya berkumpul tempur. Selama enam bulan pertama Operasi Enduring Freedom di Afghanistan, delapan Lancer menjatuhkan hampir 40 persen dari total persenjataan yang dilepaskan koalisi. Termasuk hampir 3.900 JDAM, atau 67 persen dari total senjata ini.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/03/06/bomber-tu-160-rusia-vs-b-1b-as-menang-siapa/