Presiden Amerika Serikat Donald Trump mempertanyakan keterikatannya pada pakta pertahanan NATO jika negara Eropa tidak meningkatkan belanja pertahanan sebesar dua persen dari pengeluaran ekonominya. Amerika Serikat menyumbang 70 persen dari dana kelompok itu.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis juga memperingatkan NATO bahwa mereka harus menghormati perjanjian belanja militer untuk memastikan bahwa dukungan Amerika Serikat tidak moderat.
“Ini menjadi pesan Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Saya sangat menolak membiarkan diri kami didorong untuk itu,” kata Juncker dalam pidato di sela-sela Konferensi internasional Keamanan Munich.
Namun tuntutan ini ditanggapi santai oleh Eropa. Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan bahwa Eropa tidak harus tunduk pada tuntutan Amerika Serikat untuk meningkatkan belanja militer. Menurutnya pembangunan dan bantuan kemanusiaan juga bisa dihitung sebagai keamanan.
Dia mengatakan bahwa dia tahu jika Jerman tidak akan lagi memiliki kelebihan anggaran jika negara itu meningkatkan belanja pertahanan hingga 2 persen dari pengeluaran total dari semula 1,22 persen.
“Saya tidak suka teman-teman Amerika kami mengecilkan konsep keamanan hanya untuk militer,” katanya. Ia menilai akan masuk akal untuk melihat pada “kebijakan stabilitas modern” yang terdiri dari beberapa komponen.
“Jika Anda melihat apa yang Eropa lakukan dalam pertahanan, ditambah dengan bantuan pembangunan, ditambah bantuan kemanusiaan, perbandingan dengan Amerika Serikat terlihat agak berbeda. Politik modern tidak hanya tentang peningkatan belanja pertahanan,” katanya.
“Eropa harus menjaga belanja pertahanan mereka dengan lebih baik dan membelanjakan uang yang lebih efisien,” katanya.
Pekan ini Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen mengatakan bisa memahami jika Amerika Serikat menyeru mitra NATO meningkatkan pendanaan bagi persekutuan lintas Atlantik itu dan sekutu Eropa memenuhi kewajiban mereka “pada tahun-tahun mendatang”.
Amerika Serikat selama bertahun-tahun menyeru sekutu Eropa membelanjakan dua persen dari pengeluaran ekonomi mereka untuk pertahanan, dan presiden baru Amerika Serikat Donald Trump meresahkan politisi Jerman dengan menyebut persekutuan NATO usang.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Jerman akan bekerja untuk meningkatkan belanja pertahanan yang sekarang berada di 1,19 persen dari PDB, tetapi ia juga memperingatkan bahwa itu akan memerlukan waktu agar bisa terlaksana.
Trump juga mengatakan Merkel membuat kesalahan besar dengan mengizinkan lebih dari satu juta pengungsi, sebagian besar Muslim melarikan diri dari perang di Timur Tengah untuk datang ke Jerman.
Namun pemimpin Jerman itu, menyebut keterbukaan, bukan populisme, polarisasi atau isolasi, yang menjadi jawaban terhadap tantangan globalisasi dan digitalisasi dunia.
Namun, kedua kepala negara itu menggarisbawahi kepentingan NATO dan bertekad bekerja sama lebih erat memerangi terorisme dan garis keras.