Rusia telah menghentikan produksi pesawat serangan darat legendaries Su-25 untuk kemudian akan akan dipersiapkan pesawat pengganti.
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov mengatakan pada tanggal 7 Februari 2017 pesawat serang ringan yang didasarkan pada Yak-130 akan mengganti posisi Su-25.
Pesawat baru akan dilengkapi dengan radar canggih, fitur unsur teknologi siluman dan juga dapat menggunakan landasan pacu pendek. Ini akan menggantikan dimodernisasi Su-25SM tersebut.
Su-25 adalah pesawat satu kursi spesialis dukungan serangan darat. Pesawat ini menjadi analog dari A-10 Warthog milik Angkatan Udara Amerika Serikat yang juga sudah akan pensiun.
Dikenal dengan julukan NATO Frogfoot, pesawat diproduksi oleh Sukhoi Biro Desain Joint Stock Company, yang berbasis di Moskow, dan Novosibirsk Aircraft Production Association of Novosibirsk, Rusia. Sukhoi Su-25 Frogfoot tetap menjadi andalan dari resimen serangan darat Rusia. Pesawat ini juga menjadi andala Rusia dalam misi serangan melawan ISIS dan pemberontak di Suriah.
Pada tahun 1968, layanan udara Rusia memutuskan sudah waktunya untuk membangun tank terbang yang lebih baik. Setelah kompetisi tiga arah, prototipe disampaikan oleh Sukhoi terpilih dan yang Su-25 pertama memasuki produksi pada tahun 1978 di sebuah pabrik di Tbilisi, Georgia. Kebetulan, A-10 Thunderbolt Amerika mulai masuk layanan beberapa tahun sebelumnya.
, Su-25 adalah buauh dari perang dingin antara NATO dan Pakta Warsawa yang membangun upaya untuk menghancurkan pasukan darat lawan jika terjadi perang. Pesawat ini ditugaskan untuk Close Air Support atau melindungi pasukan infanteri. Ini berarti pesawat harus mampu terbang rendah dan lambat tetapi harus tangguh untuk menghindari atau melawan tembakan darat lawan.
Baca juga:
Jauh dari Glamour, Tapi Kehandalan Su-25 Frogfoot Telah Terbukti