Jet tempur multirole MiG-35 secara resmi memasuki tes penerbangan pada Kamis 26 Januari 2017. Meski identik dengan pendahulunya MiG-29, Rusia mengklaim pesawat ini pada dasarnya adalah benar-benar baru.
Pesawat disebut akan menjadi pesawat pemburu yang sepenuhnya memenuhi tuntutan pertempuran udara modern dan akan menjadi tambahan kekuatan penting bagi Rusia di garis depan pertempuran.
Sebelumnya dilaporkan Presiden Vladimir Putin menyatakan yakin pesawat ini juga akan mendapatkan pasar yang baik,
“MiG-35 adalah pesawat tempur multirole untuk penerbangan garis depan kami. Ini adalah game-changer dalam pertempuran udara modern. Saya yakin bahwa Komandan-in-Chief sepenuhnya menyadari potensinya,” kata mantan wakil komandan Udara Angkatan ‘Rusia, Kolonel Jenderal Nikolai Antoshkin kepada RIA.
Dia menambahkan bahwa MiG-35 akan berada di tuntutan tinggi karena ciri taktis dan teknis yang unik yang membuatnya menonjol dibandingkan pesaingnya.
“Pesawat ini sangat dibutuhkan karena lebih ringan dibandingkan dengan Su-27, Su-30, Su-34 dan Su-35 dan itu akan menjadi tambahan yang baik untuk armada tempur garis depan, saya berharap bisa menerbangkan pesawat yang menakjubkan ini sendiri,” kata Nikolai Antoshkin.
https://www.youtube.com/watch?time_continue=1&v=jMZcRKGGTBc
MiG-35 adalah pesawat tempur multirole generasi 4 ++ tempur yang menajdi turunan lanjutan dari MiG-29. Senjata ini dipersenjatai dengan meriam 30-mm dan membawa 1.500 butir amunisi. Pesawat dapat membawa sampai 7.000 kg payload di sepuluh tiang eksternal.
MiG-35 juga dapat menggunakan berbagai rudal udara ke udara dan udara ke darat, serta roket dan bom terarah.
MiG-35 memiliki kecepatan maksimum 2.700 kilometer per jam, jangkauan efektif 1.000 kilometer dan kemampuan terbang pada ketinggian 17,5000 meter.
Presiden United Aircraft Corporation (UAC) Boris Slyusar mengatakan pembelian seri dari MiG-35 akan dimulai pada 2019. Dia menambahkan bahwa presentasi MiG-35 untuk calon pembeli asing akan diselenggarakan pada tanggal 27 Januari 2017 ini.
Untuk kelas jet tempur kelas ringan, MiG-35 memang akan menjadi pemain terbaru. Sejauh ini kelas ini diisi sejumlah jet tempur seperti F-16 dan SAB Gripen yang merupakan produk lama, tetapi kedua pesawat ini juga tengah ditingkatkan dengan memuculkan varian F-16V dan Gripen E. Pemain lainnya ada JF-17 yang dibangun China dan Tejas India. Kedua pesawat ini sepertinya masih harus bekerja keras untuk mencapai kemampuan yang tinggi.
Klaim Rusia bahwa MiG-35 akan menjadi pemain penting dan pengubah permainan, tentu sah-sah saja. Tetapi waktu yang akan membuktikan apakah pesawat ini mampu merebut hati para pembeli.
Baca juga: