Mantan bintang sepak bola Mesir Mohamed Aboutrika, dimasukkan ke dalam daftar teroris oleh pemerintah Mesir karena diduga memiliki hubngan dengan Ikhwanul Muslimin.
Para penggemar Aboutrika pun shock dan menyebut pemerintah memperlakukan tidak adil pada mantan gelandang yang memimpin tim nasional negara itu selama sekitar satu dekade dan secara luas dianggap sebagai atlet paling terkenal dari generasinya di Mesir.
Mesir telah memasukkan Ikhwanul sebagai organisasi teroris dan memenjara ribuan pendukungnya sejak militer mengkudeta Mohamed Mursi dari kursi kepresidenan pada Juli 2013 menyusul protes massa terhadap pemerintahannya.
Akibat namanya masuk ke daftar teroris maka seluruh asetnya dibekukan oleh sebuah komite yang dibentuk untuk merebut dan mengelola properti dan dana Ikhwanul Muslimin.
Pemain berusia 38 tahun ini telah mengumpulkan banyak penghargaan dan kehormatan baik di dalam negeri maupun internasional.
“Ini sebuah ketidakadilan. Apakah ini yang Aboutrika layak dapat ketika segala sesuatu dia lakukan untuk negara ini? Dan omong-omong, popularitasnya lebih tinggi dari presiden,” kata Yosry Abdel Hamid seorang penggembar berusia 62 tahun.
“Saya terkejut ketika saya menyalakan TV dan melihat berita. Anak-anak saya hancur,” kata Mona Mohamed, seorang karyawan Ahly Sporting Club dilaporkan Reuters Rabu 18 Januari 2017..
Dengan masuk daftar teror berarti mantan pemain sepakbola ini akan dilarang melakukan perjalanan dan ditempatkan pada daftar pengawasan selama tiga tahun. Surat kabar pemerintah Al-Ahram menyebutkan lebih dari 1.500 orang ada dalam daftar ini.
Aboutrika sendiri saat ini di Gabon sebagai komentator untuk turnamen Piala Afrika. Pengacaranya, Mohamed Osman, menolak untuk mengatakan kapan ia akan kembali ke negara asalnya, tetapi mengatakan akakn banding dengan keputusan yang dibuat oleh pengadilan pidana Kairo.
