Program jet tempur super mahal F-35 Lightening II masih dikepung banyak masalah. Bahkan setiap bulan sedikitnya ada 20 masalah baru yang muncul.
Laporan terbaru Pentagon mengungkapkan bahwa ada bahkan lebih masalah dengan F-35 daripada yang diperkirakan sebelumnya.
“Pengujian penerbangan terus menjadi sumber penemuan yang signifikan, indikasi lain bahwa program pembangunan dan kesiapan untuk IOT & E [initial operational test and evaluation] belum akan selesai,” demikian bunyi laporan director of operational test and evaluation Michael Gilmore sebagaimana dikutip Gizmodo Rabu 18 Januari 2017.
Lebih lanjut laporan menyebutkan ada 276 kekurangan dalam kinerja pertempuran sebagai penting untuk diperbaiki di Blok 3F.
Itu belum semuanya. Selain ratusan kelemahan yang telah ditemukan di pesawat, Pentagon memperkirakan jumlah ini akan terus bermunculkan. “Kekurangan terus ditemukan pada tingkat sekitar 20 per bulan,” tambah laporan itu.
Salah satu kekurangan adalah kelelahan pada bagian dari sendi yang menguhubungkan ekor vertikal ke seluruh pesawat, sementara pengujian juga mengungkapkan masalah hook arester setelah sekali digunakan. Masalah juga ditemukan pada senjata dan penanganan F-35 .
Sebelumnya masalah senjata tidak pernah terdengar, namun pengujian telah mengungkapkan kekhawatiran departemen. Dua contoh adalah masalah yang berkaitan dengan sinyal pencari untuk rudal udara ke udara Sidewinder (sinyal suara akan terdengar di telinga pilot, sehingga akan tahu kapan rudal mereka telah mengunci target) dan “out of date launch zones” untuk rudal jarak jauh AMRAAM.
Isu lain terkait senjata termasuk getaran yang berlebihan saat senjata ditembakkan dan getaran berlebihan pada di teluk senjata di atas kecepatan 550 knot.
Pilot dari varian kapal induk F-35C juga telah melaporkan osilasi vertikal yang berlebihan saat lepas landas, yang dianggap sebagai masalah “must-fix” oleh Angkatan Laut Amerika Serikat.
Laporan ini juga menegaskan berita sebelumnya bahwa F-35 tidak semampu pesawat tua dalam dukungan udara jarak dekat.
“F-35A dalam konfigurasi Blok 3i memiliki banyak keterbatasan yang membuatnya keseluruhan kurang efektif dalam peran misi CAS dibandingkan pesawat tempur yang ada saat ini seperti F-15E, F-16, F/A-18 dan A-10 di lingkungan permisif atau ancaman rendah di mana mana CAS biasanya dilakukan. ”