Rencana modernisasi angkatan laut Rusia juga telah berkembang jauh lebih lambat. Dari 108 kapal kombatan permukaan yang ada dalam pelayanan saat ini, hampir tiga perempat berusia lebih dari 25 tahun.
Upaya untuk membangun kombatan permukaan modern difokuskan pada kapal yang relatif kecil. Sejak 2010, 11 korvet dan dua frigat telah ditugaskan, dengan 12 korvet yang lain akan masuk layanan pada 2019.
Tapi gangguan Moskow dalam perang sipil Ukraina membuat Ukraina menghentikan ekspor penting yakni mesin kapal turbin gas untuk angkatan laut ke Rusia. Dari enam frigat dalam berbagai tahap penyelesaian, hanya tiga memiliki turbin dan bisa beroperasi. Situasi ini harus diakui telah menciptakan sakit kepala Angkatan Laut Rusia.
Dari 20 kombatan permukaan besar seperti destroyer, penjelajah dan kapal induk Admiral Kuznetsov hanya dua yang ditugaskan di paruh kedua tahun 90-an, dan tidak ada telah dibangun sejak itu. Tiga kapal perusak disimpan dalam cadangan, tetapi jika mereka kembali ke layanan, mereka mungkin akan mengganti kapal perang tua jadi tidak menambah jumlah keseluruhan armada.
Demikian juga, dua kapal besar era 80-an yakni penjelajah tempur Kelas Kirov telah disimpan dalam cadangan, salah satunya sedang dimodernisasi yakni Admiral Nahkimov. Pada tahun 2020, Nahkimov akan menggantikan Pyotr Veliky sebagai kekuatan Armada Utara yang akan menjalani masa pemeliharaan dan modernisasi. Sebuah kombatan permukaan besar kelas baru Rusia yakni Kelas Leader, dilaporkan mulai dibangun pada tahun 2020-an awal, tapi sejauh ini belum ada kontrak yang ditandatangani.
Armada kapal selam dalam keadaan yang tidak jauh berbeda dengan sebagian besar kapal dibangun era 90an. Rusia memilih untuk fokus pada versi perbaikan kapal era 80-an yakni kapal selam diesel listrik Kelas Kilo.
Kilo telah menjadi produk ekspor yang sukses untuk Rusia, dengan 16 dari 22 Improvet Kilo dalam pelayanan dengan angkatan laut asing. Penekanan baru-baru ini telah bergeser ke kapal selam nuklir kelas Yasen, dengan kapal kedua dari kelasnya akan diluncurkan tahun ini. Serta, kapal keempat dari SSBN kelas Borei yang juga akan diluncurkan tahun 2017 ini.
Kedua kapal selam nuklir adalah perbaikan berulang dari kapal sebelumnya di kelas mereka, sehingga disebut sebagai Kelas Yasen M dan Kelas dan Borei II.
Kesulitan ekonomi baru-baru tampaknya telah mendorong Rusia untuk memilih strategi dengan meningkatkan platform yang ada daripada membangun yang benar-benarbaru. Tetapi tidak ada yang berhenti dalam proses modernisasi dan ini akan efektif. Harus disadari desain senjata era akhir Perang Dingin masih cukup mematikan , terutama ketika dilengkapi dengan sensor dan senjata modern.