Berlin ini mengumumkan akan membangun dua Type 212A selama dekade berikutnya, dan Polandia telah menunjukkan minat untuk menyewa dua kapal Jerman. Kapal selam kecil dengan harga masing-masing sekitar US$394 juta yang tidak sebanding dengan kapal selam serang nuklir Kela Virgnia Amerika Serikat yang seharga kira-kira US$2,8 miliar .
Angkatan Laut Italia saat kini juga memiliki empat empat Type 212 yang ditunjuk sebagai Kelas Todaro dengan kapal terakhir selesai dibangun pada 2015. Roma bermaksud untuk membangun dua kapal tambahan.
Galangan kapal di seluruh dunia juga telah memiliki lisensi memproduksi lebih dari selusin varian Type 214 yang didasarkan pada Type 212. Kapal Type 214 sepanjang 65 meter tidak memiliki hull non-magnetik seperti 212 dan beberapa sumber sistem diturunkan. Namun, kapal selam ekspor memiliki jangkauan yang lebih panjang dan kedalaman menyelam lebih dari 400 meter, untuk mengakomodasi perairan di luar Baltik, dan delapan tabung torpedo yang mampu meluncurkan rudal antikapal Harpoon saat terendam.
Angkatan Laut Yunani mengoperasikan empat Type 214 yang disebut sebagia Kelas Papanikolis. Namun, kapal Yunani awalnya menderita masalah gigi yang signifikan. Portugal mengoperasikan dua kapal kelas Tridente yang diluncurkan pada tahun 2010, dan Turki sedang dalam proses membangun enam Type 214 di galangan kapal Gölcük, meskipun program ini telah mengalami beberapa penundaan. Kapal selam akan memiliki teknologi elektronik Turki, dan dipersenjatai dengan torpedo Mark 48 Amerika, rudal IDAS dan mungkin rudal jelajah serangan darat Gezgin-D.
Korea Selatan saat ini mengoperasikan enam Type 214 yang ditunjuk sebagia Kelas Son Won-il , dengan kapal selam ketujuh baru saja diluncurkan dan dua lagi sedang dibangun. Kelas Son Won-il membanggakan paket sensor, dan perahu terbaru, Hong Beom-do, dilaporkan telah dimodifikasi untuk meluncurkan rudal jelajah serangan darat.
Angkatan Laut Korea Selatan juga berniat untuk mereparasi varian yang lebih tua yakni Type 209 atau Kelas Chang Bogo dengan propulsi AIP bahan bakar sel. Demikian pula, Angkatan Laut Israel sudah mengoperasikan tiga kapal selam Kelas Dolphin 2 yang dilengkapi AIP yang dibangun oleh Jerman, dan tampaknya akan mengakuisisi tiga kapal selam lagi.