China dan Rusia sepakat untuk bersama-sama mengambil tindakan untuk menanggapi rencana Amerika Serikat menggelar sistem anti-rudal di Korea Selatan.
Penanggulangan akan bertujuan untuk menjaga kepentingan China dan Rusia dan keseimbangan strategis di kawasan ini”, tulis kantor berita China Xinhua, mengutip sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan keamanan antara China-Rusia.
China dan Rusia mengadakan latihan anti-rudal gabungan Mei lalu setelah Washington dan Seoul memulai diskusi untuk menginstal sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense untuk melawan ancaman Korea Utara.
THAAD yang akan dikerahkan ke Korea Selatan, meresahkan Moskow dan Beijing, yang khawatir bahwa sistem radar yang kuat akan membahayakan keamanan mereka dan justru tidak akan menurunkan ketegangan di semenanjung Korea.
China dan Rusia mengatakan pada Oktober mereka akan mengadakan latihan kedua tahun ini. “China dan Rusia mendesak Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk mengatasi masalah keamanan mereka dan menghentikan penyebaran THAAD di Semenanjung Korea,” tulis Xinhua mengutip pernyataan itu Jumat 13 Januari 2017.
Seoul memutuskan untuk menginstal THADD karena khawatir Korea Utara terus mengembangkan kemampuan senjata nuklir. Sebenarnya tindakan Pyongyang ini juga membuat Beijing yang menjadi satu-satunya sekutu Korea Utara marah. Namun Beijing tetap khawatir THAAD dan radarnya akan mampu mencapai China.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2016/11/01/bisakah-thaad-ditembus/