
Untuk pertama kalinya, rincian telah muncul tentang bagaimana Angkatan Laut India melacak pergerakan kapal selam China, yang pertama mulai beroperasi di Samudera Hindia pada 2013, sinyal yang jelas tentang bagaimana Beijing bermaksud untuk memperluas jangkauan strategis untuk masuk ke Samudera Hindia yang New Delhi menganggapnya sebagai halaman belakang mereka.
Kapal selam Kelas Shang yang berlabuh di Karachi, memasuki Samudra Hindia melalui selat Malaka di Singapura antara 19 April dan 20. Kapal selam dideteksi oleh pesawat pengintai maritim Boeing P8-I Angkatan Laut India. Kapal selam disertai dengan armada dukungan dan pengisian bahan bakar seberat 10.000 ton. Kapal ini secara terus-menerus dilacak dalam perjalanan ke Karachi.
P8-I sebagaimana dilaporkan NDTV menurunkan sonobuoys di lintasan yang diperkirakan dilewati kapal selam. Sonobuoys yang merupakan perangkat untuk mendengarkan di bawah air kemudian mengirimkan suara kapal selam ke pesawat pengintai yang beroperasi di udara. Ini adalah kunci untuk mendeteksi kapal selam.
Diselingi dengan sonobuoys ‘pasif’ yang dikerahkan oleh P8-I, sonobuoys yang ‘aktif’, P8-I Angkatan Laut India mampu memaksa kapal selam China untuk membuat manuver mengelak.
Lokasi yang tepat dari kapal selam itu juga diteruskan ke kapal selam India, yang juga memantau pergerakan Shang. Shang memasuki pelabuhan Karachi pada tanggal 19 Mei. Dari pelacakan ini diketahui bahwa suara yang dipancarkan oleh kelas Shang jauh lebih tinggi dibandingkan kapal selam generasi baru Amerika atau Rusia.
Kapal selam Kelas Shang dan kapal dukungannya menghabiskan tujuh hari di Karachi sebelum meninggalkan wilayah ini pada 26 Mei. Selama periode ini pelaut dan pejabat Angkatan Laut Pakistan diizinkan untuk mengakses ke salah satu aset paling sensitif Angkatan Laut China itu.
Yang masih belum jelas apakah Shang kembali ke Karachi untuk menurunkan personil Angkatan Laut Pakistan atau apakah mereka dipindahkan ke kapal lain dan kapal selam melanjutkan perjalanan ke selatan sepanjang semenanjung India sebelum masuk Selat Malaka. Pada tanggal 14 Juni, kapal selam ‘Shang’ keluar kawasan Samudera Hindia.