Amerika Serikat masih menguasai pasar global senjata senilai US$40 miliar atau mencapai sekitar setengah dari total penjualan senjata di dunia pada tahun lalu
Amerika jauh meninggalkan Prancis dan Rusia di urutan kedua dan ketiga.
Penjualan senjata global turun, dari US$ 89 miliar pada tahun 2014, menjadi US $ 80 miliar pada tahun 2015.
Penurunan ini diperkirakan karena anjloknya harga minyak dunia.
Menurut laporan Kongres Amerika Qatar menghabiskan sekitar US$ 17 miliar untuk membeli senjata. Pesanan baru dari Arab Saudi, Irak, dan Korea Selatan merupakan panjualan besar senjata AS.
Hubungan jangka panjang dengan pembeli militer di seluruh dunia membantu AS mengamankan banyak pesanan dari negara-negara yang telah menggunakan sistem senjata Amerika dalam waktu yang lama.
“Adalah penting untuk ditekankan,” kata Catherine Theohary, penulis laporan tersebut, bahwa perjanjian senjata AS memiliki cakupan yang luas, termasuk suku cadang , layanan amunisi, pelatihan, dan dukungan yang “memiliki biaya signifikan yang terkait dengan mereka.”
Dalam laporan itu AS menjual rudal Patriot PAC-3 ke Arab Saudi. Sementara itu, Qatar memperoleh PAC-3, rudal Javelin, dan helikopter Apache dari Amerika Serikat.
Laporan itu menyebutkab untuk Rusia pada tahun yang sama merebut penawaran kunci dengan China, India, Malaysia, Vietnam, Burma dan Indonesia. Rudal dan pesawat, terutama, yang menarik klien Rusia, tetapi “sistem angkatan laut masih kurang,” kata laporan itu.
