Pesawat Tempur PD I, Ngeri-Ngeri Sedap
Sebuah Bristol D Royal Naval Air Service selama misi pengintaian atas Front Barat, Februari 1916. Bristol D adalah salah satu pesawat tempur kursi tunggal pertama Kerajaan Inggris yang dikembangkan dengan kemampuan kecepatan tinggi dan manuver. Pesawat dalam foto ini berbasis di HMS Vindex, kapal amfibi pengangkut Royal Navy yang beroperasi di Laut Utara (IWM Photograph Archive)

Pesawat Tempur PD I, Ngeri-Ngeri Sedap

world-war-i-in-pictures-9.jpg__1072x0_q85_upscale

Perang dunia pertama adalah periode penemuan aeronautika secara masif. Dari Zeppelins dan Fokkers di Perancis Nieuports, Sopwith Inggris hingga Camels Jerman. Dan sejak itu pemotretan terhadap pesawat juga sudah mulai dilakukan, Pada bulan Januari 1915, Royal Flying Corps menghasilkan mosaik pertama foto udara. Pada Maret tahun itu, Korps fotografer menggunakan kamera genggam untuk mendokumentasikan pilot yang terbang di 800 kaki selama Pertempuran Neuve Chapelle. Pada bulan Mei, fotografer Prancis mulai menggunakan film Autochrome untuk mengambil gambar berwarna pertama perang.

Pada tahun 1918, Royal Flying Corps, sekarang berganti nama menjadi Royal Air Force memiliki superioritas udara terhadap Jerman setelah menggunakan armada baru mereka berupa pembom berat yang meluncurkan kampanye pengeboman strategis atas Jerman. Pesawat yang tampak dalam foto adalah bomber Handley Page O/400 RAF  di lapangan terbang dekat Dunkirk, Prancis, 20 April 1918. (IWM Photograph Archive, Q 12033)
 (IWM Photograph Archive, Q 12033)

Pada tahun 1918, Royal Flying Corps, sekarang berganti nama menjadi Royal Air Force memiliki superioritas udara terhadap Jerman setelah menggunakan armada baru mereka berupa pembom berat yang meluncurkan kampanye pengeboman strategis atas Jerman. Pesawat yang tampak dalam foto adalah bomber Handley Page O/400 RAF di lapangan terbang dekat Dunkirk, Prancis, 20 April 1918.

Untuk pertama kalinya, pertempuran itu terjadi di udara. Royal Flying Corps pilot berkumpul dengan S.E.5a Scouts  salah satu pesawat perang dunia I yang tercepat.(IWM Photograph Archive, File No. q 12051)
(IWM Photograph Archive, File No. q 12051)

Untuk pertama kalinya, pertempuran itu terjadi di udara. Royal Flying Corps pilot berkumpul dengan S.E.5a Scouts salah satu pesawat perang dunia I yang tercepat.

Von Richthofen, komandan pilot Jagdgeschwader 11 (tengah) mendapat kunjungan dari anak buahnya di rumah sakit pada tanggal 14 Agustus 1917. Pilot Jagdgeschwader 11, dikenal secara informal sebagai Flying Circus. Mereka membawa hadiah berupa baling-baling pesawat Inggris. Von Richthofen menderita luka kepala serius pada tanggal 6 Juli 1917  dalam pertempuran dengan pesawat tempur dari Skuadron No 20 Royal Flying Corps. Dia tidak pernah sepenuhnya pulih dari luka-lukanya. (IWM Photograph Archive, Q 52781)
 (IWM Photograph Archive, Q 52781)

Von Richthofen, komandan pilot Jagdgeschwader 11 (tengah) mendapat kunjungan dari anak buahnya di rumah sakit pada tanggal 14 Agustus 1917. Pilot Jagdgeschwader 11, dikenal secara informal sebagai Flying Circus. Mereka membawa hadiah berupa baling-baling pesawat Inggris. Von Richthofen menderita luka kepala serius pada tanggal 6 Juli 1917 dalam pertempuran dengan pesawat tempur dari Skuadron No 20 Royal Flying Corps. Dia tidak pernah sepenuhnya pulih dari luka-lukanya.

Seorang pengamat (mengenakan parasut) di dalam keranjang balon observasi Australia, , Ypres Salient Belgia, 23 Oktober 1917 Front Barat, balon observasi statis adalah target utama. Pengamat memiliki tingkat kematian yang tinggi, dan satu-satunya penerbang rutin dilengkapi dengan parasut. Dikembangkan pada 1915, peluncuran itu tidak dapat diandalkan dan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir. (IWM Photograph Archive)
 (IWM Photograph Archive)

Seorang pengamat (mengenakan parasut) di dalam keranjang balon observasi Australia, , Ypres Salient Belgia, 23 Oktober 1917 Front Barat, balon observasi statis adalah target utama. Pengamat memiliki tingkat kematian yang tinggi, dan satu-satunya penerbang rutin dilengkapi dengan parasut. Dikembangkan pada 1915, peluncuran itu tidak dapat diandalkan dan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir.

8 Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Comments are closed