
Kesimpulan
Secara umum, pada saat pecahnya Perang Pasifik, kapal induk Amerika yang lebih berat, lebih besar dan lebih kuat dibandingkan milik Jepang, meskipun sedikit lebih lambat.
Amerika mengoperasikan kelompok udara yang lebih besar dibandingkan Jepang. Jika mereka bisa meluncurkan kelompok udara yang lebih besar, mereka pada awalnya tidak mampu, untuk secara efektif mengkoordinasikan tindakan mereka.
Tetapi mereka memiliki keuntungan penting dalam bentuk radar pencari udara, CXAM-1, yang diperkenalkan pada tahun 1941. Namun, Jepang memiliki pesawat yang lebih baik, terutama pesawat tempur dan torpedo bomber.

Kapal induk Jepang yang mampu menyerang sasaran pada jarak 560km dengan semua jenis pesawat mereka. Sementara Amerika hanya bisa menyerang 240km dengan semua jenis pesawat mereka, 280km tanpa pembom torpedo dan 400 km dengan pengebom tukik saja.
Selain itu awak pesawat Jepang lebih elite, lebih terlatih, dengan pengalaman tempur lebik baik dari Perang Sino-Jepang dan menggunakan taktik yang lebih baik.
Sumber: Defencylopedia