China menerbangkan sepasang pembom berkemampuan nuklir di Taiwan kurang dari seminggu sebelum Presiden Amerika terpilih Donald Trump berbicara dengan Presiden Taiwan melalui telepon yang memunculkan protes Beijing. Ini adalah untuk pertama kalinya terjadi.
Pada tanggal 26 November, dua pembom Xian H-6 China, bersama dengan dua pesawat pendamping, Tupolev Tu-154 dan Shaanxi Y-8, terbang di sekitar Pulau Taiwan. Pesawat lepas landas dan mendarat dari dua pangkalan China yang berbeda. Sejumlah jet tempur China juga mengawal bomber ini.
Pesawat pendamping adalah platform yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dan melakukan pengawasan. Tetapi pejabat AS mengatakan pembom China tetap terbang di wilayah internasional
Pada titik-titik yang berbeda dari penerbangan, jet tempur J-10 dan Su-30 milik China melakukan pengawalan pada pembom strategis tersebut.
Melihat pergerakan ini Jepang kemudian melepaskan delapan jet tempur F-15 untuk mencegat China dan bertemu di timur laut dari Taiwan.
Seorang pejabat tinggi dari kementerian pertahanan Taiwan mengomentari penerbangan militer China Senin 5 Desember 2016.
“Ini adalah pertama kalinya bahwa pesawat China mengelilingi Taiwan,” kata Wakil Menteri Pertahanan Nasional Lee Hsi-ming kepada Taiwan News Channel dan dikutip Fox News.