Putera Mahkota Kerajaan Thailand Maha Vajiralongkorn kembali ke Bangkok pada Kamis 1 Desember 2016, dua hari setelah parlemen mengatakan akan mengundangnya untuk menjadi raja baru sepeninggal ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadej.
Sang pangeran akan menemui kepala parlemen, Pornpetch Wichitcholchai, menyusul upacara keagamaan, yang menandai 50 hari sejak sang raja mangkat. Dia kemudian diperkirakan menerima secara resmi undangan penobatan dari parlemen. Setelah dinobatkan dia akan menjadi Raja Rama X, raja ke-10 dari dinasti Chakri.
Perdana Menteri Prayuth Chan Ocha dan Prem Tinsulanonda, mantan kepala dewan penasihat kerajaan, yang bertindak sebagai wali, juga akan hadir dalam kegiatan itu, kata jadwal istana. Sang pangeran mendarat di Bangkok dari Jerman, kata dua petinggi militer, yang mengetahui keadaan itu.
Vajiralongkorn dikenal sebagai sosok yang nyentrik, playboy dan kerap bikin ulah. Banyak yang khawatir jika dia menjadi raja akan memunculkan gejolak. Pada hari kematian ayahnya, Vajiralongkorn sudah membuat keputusan yang mengagetkan . Dia menunda deklarasi dirinya sebagai raja. Padahal, berdasar tradisi, jika raja meninggal, penggantinya diumumkan pada hari yang sama. Situasi itu membuat ketidakpastian politik berlarut dan bisa menempatkan The Land of Smiles dalam kondisi buruk.
Siapa dia sebenarnya? Vajiralongkorn lahir pada 28 Juli 1952 di Bangkok. Anak kedua dari Raja Bhumibol. Meski dia anak kedua, tetapi dia yang dipilih menjadi putra mahkota karena merupakan satu-satunya anak laki-laki.
Rakyat sebenarya mengharapkan anak pertamanya, Putri Sirindhorn yang dijadikan calon penerus takhta, tetapi sang raja kukuh pada pendiriannya dengan memilih Vajiralonkorn. Dia mengatakan ratu perempuan hanya diperbolehkan jika benar-benar tidak ada laki-laki yang berhak meneruskan takhta.
Pada usia 20 tahun, dia sudah dinobatkan sebagai ahli waris takhta. Persiapan dirinya menjadi ahli waris takhta dilakukan sejak usianya belasan tahun. Misalnya belajar di Inggris dan Sydney, Australia, untuk persiapan masuk ke Royal Military College di Duntroon, Canberra, Australia.
Ratu Sirikit menikahkan Vajiralongkorn dengan Soamsawali Kitiyakara yang masih bertalian darah sepupu pada 1977. Namun, perjodohan itu hancur dalam waktu singkat. Hanya sembilan bulan setelah kelahiran putrinya, dia memiliki putra dari pacar gelapnya, Yuvadhida Polpraserth. Bersama Yuvadhida, dia memiliki lima anak. Semuanya lahir di luar nikah.
Putri Sirikit sudah lama menyadari tabiat putranya. ”Putra saya sedikit seperti Don Juan. Dia siswa yang baik. Lelaki yang baik. Tapi, perempuan menganggapnya menarik. Dia bahkan menganggap perempuan jauh lebih menarik,” ujar Putri Sirikit saat mengunjungi AS pada 1982 sebagaimana dikutip AP beberapa waktu lalu.
Vajiralongkorn akhirnya bercerai dengan Soamsawali pada 1991. Baru pada Februari 1994, dia menikahi Yuvadhida. Pernikahan yang hanya bertahan selama dua tahun tersebut tidak direstui Ratu Sirikit.
Vajiralongkorn lantas menikah lagi pada Februari 2001 dengan Srirasmi Suwadee dan dikaruniai satu putra.
Pada 2007 dia menjadi perbincangan di dunia internasional gara-gara videonya bocor. Dalam video tersebut, pangeran merayakan ulang tahun anjing pudel kesayangannya yang bernama Foo Foo dengan Srirasmi pada 2005. Yang bikin heboh, Srirasmi saat itu hanya mengenakan G-string. Dia juga makan di lantai layaknya anjing.
”Di masyarakat yang menjunjung tinggi pentingnya takhta dan mayoritas menganggap kerajaan sebagai kekuatan untuk melestarikan nilai-nilai dan budaya Thailand, pangeran dipandang tidak layak untuk tugas-tugas kerajaan,” tulis Strategic Forecasting Inc dalam sebuah analisis pada 2015.
Awal tahun ini, putra mahkota yang lebih sering tinggal di Munich, Jerman, tersebut kembali menjadi pemberitaan. Dia tertangkap kamera mengenakan celana jins di bawah pinggang dengan tank top yang hanya menutup dadanya serta tato temporer di punggungnya.
Putra mahkota memiliki hubungan cukup dekat dengan mantan PM Thaksin Shinawatra. Saat Thaksin menjadi PM pada 2001, dia menghadiahi Vajiralongkorn sebuah mobil mewah. Banyak yang takut jika nanti Vajiralongkorn bakal mengadopsi kebijakan-kebijakan Thaksin. Bahkan, dia bisa saja memaafkan Thaksin dan membiarkannya kembali ke Thailand.
”Tidak seperti Raja Bhumibol yang sangat dihormati, Vajiralongkorn tidak disukai oleh penduduk pada umumnya dan dibenci orang-orang yang mengenal dirinya,” tulis pakar politik Jonathan Manthorpe. ”Kerajaan dan loyalis yang berada di kelas elit takut jika Vajiralongkorn bertakhta, dia akan memicu periode pergolakan revolusioner dan bisa merusak struktur masyarakat Thailand,” tambahnya.
Meski demikian, junta militer yang kini berkuasa mendukung Vajiralongkorn sebagai ahli waris takhta. Mereka berkampanye untuk meningkatkan popularitas sang putra mahkota. Tujuannya tentu agar junta mendapatkan kekuasaan besar saat Vajiralongkorn menjadi raja.
Junta militer memang punya kepentingan besar . Sebab, dalam konstitusi sementara setelah kudeta militer yang melengserkan PM Yingluck Shinawatra pada 2014, raja memiliki kewenangan menentukan perdana menteri.
Kemampuan Vajiralongkorn juga akan diuji karena Thailand memiliki sejarah kudeta berdarah yang cukup panjang. Selama ini Raja Bhumibol selalu berhasil menjadi penengah.