Norwegia tidak mau mainp-main menghadapi kebangkitan militer Rusia. Negara ini berencana untuk mengakuisi lima pesawat patroli maritime dan pemburu kapal selam Boeing Co P-8A Poseidon. Kapal ini akan menjadi kekuatan penting tidak hanya untuk Norwegia tetapi juga untuk NATO untuk mengawasi pergerakan kapal selam Rusia yang semakin aktif dan canggih, dan menyerang jika perlu menyerangnya.
Rencana ini disusun menyusul kesepakatan di parlemen Norwegia untuk meningkatkan belanja militer jangka panjang mereka sebesar US$1,15 miliar dan rencana ini tidak akan mendapat banyak tentangan dari oposisi.
Perbatasan maritim yang panjang Norwegia dengan Rusia telah menjadi fokus baru bagi para perencana militer negara itu menyusul aneksasi Rusia wilayah Crimea Ukraina. Wilayah perairan Norwegia juga terbentang hingga ke Kutub Utara.
Tetangga Swedia dan Finlandia, yang bukan anggota NATO, juga telah menyatakan kekhawatirannya tentang ancaman serangan kapal selam dan kapal angkatan laut Rusia ainnya.
“Situasi keamanan baru meningkatkan permintaan kami untuk kesadaran situasional di sekitar kita sendiri. Karena itu kemampuan untuk menangani tantangan saat ini dan masa depan harus diperkuat,” kata Menteri Pertahanan Norwegia Ine Eriksen Soereide sebagaimana dilaporkan Reuters Senin 28 November 2016.
“Pengenalan pesawat Poseidon sangat penting untuk Norwegia dalam mempertahankan wilayah garis depan wilayah strategis di daerah utara,” katanya dalam pernyataan yang dirilis akhir Jumat. Pernyataan itu tidak secara khusus menyebutkan Rusia.
P-8 akan akan menggantikan enam armada P-3 Orion dan tiga pesawat Jet Falcon DA-20 yang dimiliki Norwegia saat ini dan diharapkan akan diserahkan pada 2021 dan 2022. Norwegia juga akan membeli peralatan intelijen terkait.
Baca juga:
Makin Mudah Intip Indonesia, Australia Segera Terima P-8A Poseidon Pertama