Vietnam dikabarkan memperluas landasan pacu di sebuah pulau di Laut China Selatan yang mereka klaim. Hal ini jelas sebagai tanggapan pembangunan fasilitas militer oleh China di pulau-pulau buatan di wilayah tersebut.
Dalam laporan Asia Maritime Transparency Initiative dari kelompok think thank Pusat Studi Internasional Strategis menunjukkan citra satelit yang diambil bulan ini menunjukkan Vietnam telah memperpanjang landasan pacu di Kepulauan Spratly dari semula kurang dari 760 meter (2,500 kaki) menjadi lebih dari 1 km.
Laporan ini menambahkan Vietnam juga terus melakukan reklamasi yang kemungkinan akan menjadikan landasan pacu diperpanjang menjadi lebih dari 1,2 km. Dengan panjang landas pacu ini Vietnam bisa mengirimkan jet tempur, pesawat pengintai dan transportasi ke pulau tersebut.
Laporan itu sebagaimana dikutip The Guardian juga mengatakan Vietnam telah menambahkan sekitar 23 hektare lahan di Kepulauan Spratly dalam beberapa tahun terakhir, tapi pekerjaan reklamasi ada di bawah yang dilakukan China.
China telah membangun landasan pacu yang cukup panjang di tiga pulau buatan di Laut China Selatan sejak 2013.
Hal ini telah menjadi penyebab ketegangan dengan Amerika Serikat yang kemudian menggelar patroli kebebasan navigas di sekitar pulau tersebut.
Reuters pada bulan Agustus 2016 juga melaporkan Vietnam telah diam-diam membentengi beberapa pulau di Laut China Selatan yang disengketakan dengan peluncur roket mobile yang mampu menyerang landasan pacu China dan instalasi militer di seluruh rute perdagangan penting.
Analis militer mengatakan penyebaran peluncur adalah langkah defensif Vietnam yang paling signifikan dalam konflik di wilayah tersebut. Kementerian luar negeri Vietnam menanggapi laporan Reuters sebagai informasi “tidak akurat”, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/10/30/modernisasi-militer-vietnam-layak-bikin-indonesia-iri/