Angkatan Darat Amerika sedang mempersiapkan untuk penerbangan resmi pertama dari dua helikopter generasi masa depan berteknologi tinggi. Helikopter yang sedang dirancang akan memiliki kemampuan yang menggabungkan kecepatan tinggi, rentang jauh tanpa pengisian bahan bakar serta beroperasi di kondisi cuaca ekstrem. Helikopter harus memiliki kemampuan melesat layaknya pesawa sayap tetap dan melayang-layang seperti helikopter.
Pesawat baru merupakan bagian dari upaya yang US Army yang disebut Joint Multi-Role Technology Demonstrator. Program ini bertujuan untuk membuka jalan menuju rekayasa akhir pesawat baru untuk semua layanan dan mengambil penerbangan pada tahun 2030.
Pembangunan dua helikopter demonstran teknologi tinggi yang berorientasi masa depan sudah berlangsung dan direncanakan akan melakukan uji darat akhir tahun ini dan penerbangan pengujian awal tahun depan,
“Hal-hal yang bergerak sepanjang sangat baik. Kami berada di jadwal yang tepat dengan mitra industri kami,” kata Dan Bailey, Direktur Program JMR TD kepada Scout Warrior dalam sebuah wawancara beberapa bulan yang lalu.
Meski beberapa persyaratan akhir untuk pesawat baru belum didefinisikan, ada beberapa karakteristik pokok yang saat ini sedang dicari oleh program termasuk kemampuan untuk melakukan perjalanan pada kecepatan pesawat atau di ata 230 knot, mencapai radius tempur 434 kilometer, menggunakan mesin yang lebih kuat dan beroperasi dalam apa yang disebut kondisi panas tinggi, ketinggian 6.000-kaki dan suhu 95-derajat Fahrenheit.
Helikopter baru juga akan dirancang untuk menggunakan sensor generasi baru guna menemukan musuh yang bergerak dan membawa senjata generasi selanjutnya untuk menyerang mereka.
Penerbangan pertama pesawat demonstrator, dijadwalkan untuk 2017, akan mencakup pengembangan helikopter / pesawat dari dua tim industri yakni dari Bell Helicopter dan tim Sikorsky-Boeing.