Inggris mengerahkan ratusan pasukan, pesawat dan kendaraan lapis baja ke Eropa Timur sebagai bagian dari penumpukan militer terbesar NATO di perbatasan Rusia sejak perang dingin. Penyebaran berlangsung saat ketegangan dengan Rusia terus berkembang.
Pesawat tempur Typhoon Angkatan Udara Inggris dari Pangkalan RAF Coningsby akan dikirim ke Rumania sampai empat bulan, sementara 800 personel akan dikirim dengan dukungan lapis baja ke Estonia.
Kementerian Pertahanan Inggris sebagaimana dikutip The Guardian Rabu 26 Oktober 2016 mengatakan jumlah ini 150 lebih banyak dari yang direncanakan sebelumnya. Pemerintah Inggris juga mengatakan Prancis dan Denmark akan bergabung dengan mengirimkan banyak pasukan ke wilayah tersebut.
Pengumuman ini dibuat segera setelah armada Rusia yang hendak berlayar ke Medeterania Timur melintas di dekat Inggris. Pada hari Rabu, Rusia menarik permintaan izin untuk mengisi bahan bakar kapal di wilayah Spanyol setelah NATO menekan Madrid untuk tidak memberikan izin.
Ketegangan antara anggota NATO dan Rusia telah meningkat sejak Moskow menganeksai Crimea pada tahun 2014 dan dilanjutkan dengan perang sipil di Ukraina.
Penyebaran pasukan Inggris ke Estonia merupakan bagian dari komitmen NATO yang lebih luas untuk menempatkan empat batalyon baru dengan sekitar 4.000 personel, di sisi timur aliansi.
Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon, mengatakan penyebaran pertama diharapkan akan dimulai pada Mei tahun depan. Berbicara setelah pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels.
Barack Obama mengumumkan awal tahun ini bahwa AS akan mengirim gugus tempur berkekuatan sekitar 900 tentara ke Polandia, serta kendaraan lapis baja di Eropa Timur. Negara ini juga mempersiapkan untuk mengirim pasukan ke Norwegia untuk pertama kalinya.
Sementara Kanada dan Italia dilaporkan mengirimkan pasukan ke Latvia, dan ratusan pasukan Jerman direncanakan akann bergeser ke Lithuania. Belgia, Kroasia, dan Luksemburg juga masuk di antara antara negara-negara yang dilaporkan siap untuk mengirimkan kekuatan.