Sempat Jeda Sejenak, Jet Tempur Rusia Kembali Gempur Aleppo
Youtube

Sempat Jeda Sejenak, Jet Tempur Rusia Kembali Gempur Aleppo

Tidak peduli dengan kecaman Eropa dan Amerika, Rusia kembali menggerakkan pesawat-pesawat tempur mereka untuk menggempur Kota Aleppo yang masih diduduki oleh pemberontak. Serangan dilakukan pada Selasa 11 Oktober setelah selama beberapa hari sempat tenang.

Zakaria Malhifji dari kelompok pemberontak Fastaqim di Aleppo kepada Reuters mengatakan Serangan udara sebagian besar mengenai wilayah Bustan Al Qasr. “Terdapat pengeboman baru dan itu gencar,” ujarnya.

Pihak Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan bahwa jumlah korban tewas dari pengeboman Bustan Al Qasr, Fardous dan sejumlah wilayah lainnya meningkat menjadi setidaknya 25 orang, dengan sejumlah orang lainnya terluka.

Setidaknya 50 orang warga tewas dikarenakan sejumlah serangan terhadap bagian-bagian kota dan desa yang diduduki oleh para pemberontak, penduduk dan pekerja penyelamat mengatakan. Di Bustan Al Qasr, para penduduk mengatakan, serangan itu mengenai sebuah pusat medis dan sebuah taman bermain anak-anak.

Tentara Suriah, yang didukung oleh milisi yang dibantu oleh Iran, juga mengatakan bahwa mereka telah memperkuat kendali mereka atas Al Jandoul di sebuah persimpangan besar yang ada di bagian utara Aleppo.

Moskow dan Damaskus mengurangi serangan udara mereka di kota bagian utara pada minggu lalu. Pihak militer Suriah mengatakan bahwa itu dilaksanakan sebagian untuk memperbolehkan warga meninggalkan wilayah-wilayah yang diduduki oleh pihak oposisi.

Pemerintah Suriah mengatakan bahwa para pemberontak yang bersembunyi di Aleppo dapat meninggalkan lokasi dengan keluarga mereka jika mereka tidak mengangkat senjata. Para pemberontak menuduh tawaran itu sebagai sebuah pembohongan.

Presiden Bashar Al Assad berusaha untuk menduduki Aleppo sepenuhnya, yang merupakan kota terbesar Suriah sebelum perang meletus sejak lebih dari lima tahun lalu, yang telah membagi kota itu antara wilayah yang diduduki oleh pemerintah dan pemberontak selama bertahun-tahun.

Sekutu Rusia milik Assad sementara itu telah memperkuat pasukannya di Suriah setelah gencatan senjata sementara runtuh pada bulan lalu.

Baca juga:

Kenapa Jet Tempur Rusia Tidak Membawa Rudal Terbaiknya ke Suriah?