Rusia dikabarkan sebelumnya telah mengirimkan sistem rudal pertahanan S-300 ke Suriah. Kini terungkap kenapa Moskow melakukan hal itu.
Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, keputusan untuk menyebarkan sistem rudal anti udara S-300v4 ke Suriah terjadi setelah menerima data bocor tentang niat AS membom pangkalan udara Suriah.
“S-300 muncul di sana [di Suriah] setelah ahli dekat dengan Amerika sudah mulai membocorkan informasi bahwa AS bisa memukul lapangan udara Suriah dengan rudal jelajah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova dalam sebuah wawancara dengan TV dozhd Rusia Jumat 7 Oktober 2016 dan dikutip Sputnik.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa baterai sistem pertahanan udara S-300 telah dikirim ke Suriah untuk melindungi pangkalan angkatan laut di Tartus, serta kapal perang Rusia yang dikerahkan di lepas pantai Suriah. Sebelumnya, Zakharova mengkritik pernyataan Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk meluncurkan penyelidikan “kejahatan perang oleh Federasi Rusia.”
“Ini adalah propaganda,” kata Zakharova dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rain. “Terminologi ini memiliki konsekuensi hukum yang sangat serius, dan saya berpikir bahwa Kerry mencoba semua istilah ini.”
“Jika datang ke kejahatan perang, pejabat AS harus mulai dengan Irak dan kemudian pergi ke Libya, pastikan untuk pergi ke Yaman. Mencari tahu apa yang ada di sana. Saya ingin mengatakan untuk menyulap kata-kata ini sangat berbahaya, karena di belakang Amerika benar-benar ada kejahatan perang,” kata Zakharova.
Dia menambahkan bahwa Amerika tidak bisa memenuhi perjanjian gencatan senjata di Suriah. “Mereka sendiri telah mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak memiliki tuas tekanan pada oposisi.”
Baca juga: