Pasca Kecelakaan Fatal, F-16 Israel Tidak Digrounded
F-16 Israel

Pasca Kecelakaan Fatal, F-16 Israel Tidak Digrounded

Angkatan Udara Israel terus menyelidiki penyebab kecelakaan jet tempur F-16I yang menewaskan wakil komandan skuadron Mayor. Ohad Cohen Nov Rabu 5 Oktober 2016. Tidak seperti di kasus masa lalu, militer memutuskan untuk tidak menggrounded semua jet tempur F-16I setelah kecelakaan fatal tersebut.

Temuan awal menunjukkan bahwa Cohen Nov, bersama dengan co-pilot yang bersamanya di kokpit, sedang bersiap untuk mendarat di pangkalan udara Ramon selatan setelah misi serangan di Jalur Gaza. Tiba-tiba mereka merasakan ketidakseimbangan berat pada pesawat mereka.

Army Radio sebagaimana dikutip Haaretz melaporkan bahwa sesuai prosedur pilot berusaha ntuk mendarat F-16I yang di Israel dijuluki “Sufa,”. Ketika kehilangan kendali pesawat, mereka memutuskan untuk keluar dengan kursi ejeksi.

Dalam kebanyakan kasus, setelah anggota kru menarik pegangan, mamka ejeksi akan dilakukan dan  kanopi kokpit melesat. Co-pilot, duduk di bagian belakang yang pertama untuk keluar, diikuti oleh pilot sepersekian detik kemudian. Tetapi pilot tewas dalam proses ejeksi tersebut, sementara co-pilot mengalami luka ringan.

Pejabat Angkatan Udara memutuskan untuk tidak menggrounded skuadron F-16I Israel karena insiden tersebut.

Pada kecelakaan F-16I tahun 2013, Angkatan Udara Israel melarang terbang semua jet selama sekitar 16 minggu setelah pesawat jatuh di atas laut karena mesin tiba-tiba terhenti.

Cohen Nov dianggap pilot profesional dan berpengalaman, yang baru-baru ini ditunjuk sebagai wakil komandan skuadron.

Baca juga:

Divisi E Israel Mampu Ubah Pesawat Kuno Jadi Setara F-16