Garda Revolusi Iran (IRGC) memperingatkan kapal angkatan laut Saudi, yang ambil bagian dalam pelatihan militer di kawasan Teluk, untuk tidak mendekati perairan Iran. Hal ini menjadi pertanda peningkatan ketegangan di antara dua negara bermusuhan itu.
Arab Saudi memulai pelatihan perang angkatan laut, yang melibatkan penembakan dengan peluru asli, pada Selasa 4 Oktober di kawasan Teluk dan Selat Hormuz, jalur minyak dunia paling penting.
Teheran dan Riyadh terlibat perang pengaruh di Timur Tengah, termasuk di Suriah dan Yaman, namun keduanya berhati-hati soal bentrokan militer langsung.
Baca juga:
“Pasukan angkatan laut Garda Revolusi yakin pelatihan perang itu terutama untuk menciptakan ketegangan dan menggoyahkan ketenangan di Teluk Persia,” kata IRGC dalam pernyataan di kantor berita Tasnim Rabu 5 Oktober 2016.
Sekitar 17 juta barel per hari atau sekitar 30 persen minyak yang diperdagangkan lewat laut melintasi Selat Hormuz pada 2013, menurut Badan Informasi Energi AS.
Amerika Serikat, sekutu utama non-Arab negara kerajaan tersebut, mengatakan pada Agustus dan September bahwa kapal-kapal IRGC beberapa kali “mengganggu” kapal perang AS di Teluk, dalam insiden yang digambarkan Washington sebagai “tidak aman dan tidak profesional”.
Baca juga: