Proyek Kapal Selam Masa Depan Australia Terancam Karam

Proyek Kapal Selam Masa Depan Australia Terancam Karam

Proyek pembangunan kapal selam masa depan Australia menghadapi masa depan yang tidak menentu setelah kebocoran informasi penting dari kontraktor luar negeri dan pemogokan oleh karyawan pemerintah.

Pemerintah Australia Jumat 28 September 2016 lalu mengumumkan telah memilih kontraktor pertahanan Amerika Serikat Lockheed Martin untuk mengintegrasikan sistem tempur ke kapal selam baru yang akan dibangun.

“Ini adalah  langkah penting dalam pengembangan kapal selam masa superior Australia,” kata Menteri Pertahanan Marise Payne, Jumat.

Tapi pengumuman itu juga menyoroti keterlambatan yang terjadi selama negosiasi, saat seleksi datang lima bulan setelah Canberra memilih pembuat kapal desain Prancis DCNS.

Penundaan tampaknya akibat dari masalah keamanan utama yang timbul dari kebocoran informasi di DCNS, yang memenangkan tender atas kapal selam yang ditawarkan Mitsubishi Heavy Industries dan Kawasaki Heavy Industries Jepang, dan ThyssenKrupp Marine Systems Jerman.

Sebuah laporan berita lokal mengungkapkan kebocoran data rahasia berhubungan dengan kapal selam kelas Scorpene DCNS yang dirancang untuk angkatan laut India, termasuk fitur siluman dan kemampuan kinerja di bawah air. Kementerian pertahanan Australia kemudian meminta perusahaan untuk meningkatkan keamanan informasi.

Sebuah sumber mengatakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kesepakatan adalah untuk menentukan langkah-langkah keamanan tambahan setelah skandal.

“Amerika awalnya enggan untuk bekerja dengan Jerman atau Perancis,” kata sumber yang dikutip The Nikkei Selasa 4 Oktober 2016.

Dia  menambahkan bahwa kebocoran membuat mereka bahkan lebih tidak mau menerima kesepakatan itu, dan menyebabkan proses berlarut-larut dalam menciptakan sistem keamanan informasi yang memenuhi standar perusahaan AS.

Sementara itu, pada akhir September, pekerjaan yang berhubungan dengan keselamatan dan desain kapal terhenti karena sekitar 40 insinyur angkatan laut, arsitek dan teknisi di kementerian pertahanan melakukan mogok selama seminggu karena menuntut perbaikan kesejahteraan.

Para anggota serikat pekerja memperingatkan bahwa pemotongan anggaran dan gaji dapat mengakhiri program kapal selam karena kekurangan keterampilan, dan meminta pemerintah untuk memperbaiki kondisi kerja.

Proyek kapal selam telah menjadi target favorit bagi serikat karena menarik perhatian publik.

David Smith, Direktur Profesional Australia, mengatakan kepada The Nikkei bahwa serikat pekerja dapat mengambil tindakan lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang.

Baca juga:

Kelas Hobart, Benteng Udara Australia